Bulak Benda dan Madasari Dalam Asa dan Harapan
Betapa tidak, sebuah pedusunan yang terletak di bagian paling selatan dari Desa Masawah Kecamatan Cimerak Kabupaten Ciamis Jawa Barat ini adalah sebuah dusun yang penuh dengan asa dan harapan. Tetapi tidak terlepas juga dari berbagai terpaan yang terus menghajar dan menghadangnya.
Badai tsunami yang mengguncang pedusunan tersebut 3 tahun yang lalu ternyata tak cukup membuat warga dusun menderita. Beberapa bulan terakhir ini, setidaknya 2 bulan terakhir sebuah berita mulai mengguncang warga desa yang sudah kembali beraktifitas normal pasca badai tersebut.
Yakni sebuah rencana besar yang telah dilontarkan oleh beliau yang terhormat Bupati Ciamis, Drs. H. Sobandi, tentang rencana pembangunan dermaga atau pelabuhan internasional dengan investor dari Korea. MAksud dan tujuan pembangunan pelabuhan tersebut sebetulnya bukan sesuatu yang tabu bag masyarakat, tetapi implikasi yang terjadi ketika pelabuhan itu dibangun, yaitu di pindahkannya masyarakat asli / penduduk asli ke daerah lain. Menurut kabar desas desus, masyakat akan dipindahkan ke daerah pegunungan Banjarwaru di sekitar Karang anyar.
Alangkah lebih arif dan bijaksananya, jika hal terssebut dipikirkan lebih matang lagi, terutama untuk keberadaan penduduk sekitar. Bagaimanapun, tanah dan air bulak benda / madasari adalah tanah dan air warga / penduduknya.
Apalah artinya pembangunan pabrik garmen, pabrik baja, dan pertambangan lainnya, jika pada kenyataannya masyarakat yang jadi korban ???
Sebelum hal itu terjadi, kami sebagai warga masyarakat ASLI Bulak benda atau Madasari menghimbau kepada para pengambil kebijakan untuk tidak mengorbankan penduduk sekitar atau meryusak lingkungan yang sangat asri tersebut, apalagi madasari / bulak benda adalah salah satu wilayah dalam proses pengembangan wisata.
Badai tsunami yang mengguncang pedusunan tersebut 3 tahun yang lalu ternyata tak cukup membuat warga dusun menderita. Beberapa bulan terakhir ini, setidaknya 2 bulan terakhir sebuah berita mulai mengguncang warga desa yang sudah kembali beraktifitas normal pasca badai tersebut.
Yakni sebuah rencana besar yang telah dilontarkan oleh beliau yang terhormat Bupati Ciamis, Drs. H. Sobandi, tentang rencana pembangunan dermaga atau pelabuhan internasional dengan investor dari Korea. MAksud dan tujuan pembangunan pelabuhan tersebut sebetulnya bukan sesuatu yang tabu bag masyarakat, tetapi implikasi yang terjadi ketika pelabuhan itu dibangun, yaitu di pindahkannya masyarakat asli / penduduk asli ke daerah lain. Menurut kabar desas desus, masyakat akan dipindahkan ke daerah pegunungan Banjarwaru di sekitar Karang anyar.
Alangkah lebih arif dan bijaksananya, jika hal terssebut dipikirkan lebih matang lagi, terutama untuk keberadaan penduduk sekitar. Bagaimanapun, tanah dan air bulak benda / madasari adalah tanah dan air warga / penduduknya.
Apalah artinya pembangunan pabrik garmen, pabrik baja, dan pertambangan lainnya, jika pada kenyataannya masyarakat yang jadi korban ???
Sebelum hal itu terjadi, kami sebagai warga masyarakat ASLI Bulak benda atau Madasari menghimbau kepada para pengambil kebijakan untuk tidak mengorbankan penduduk sekitar atau meryusak lingkungan yang sangat asri tersebut, apalagi madasari / bulak benda adalah salah satu wilayah dalam proses pengembangan wisata.
Label:
Kabar dari Bulben
1 Response to Bulak Benda dan Madasari Dalam Asa dan Harapan
KOmentar 1:
Ini blog siapa ya?...
Kang bilih bade ningal foto bulben nu rada hebring... ada di blog saya
Posting Komentar