Pantai Madasari

Banyak cerita mengalir ttg hidup & kehidupan, dr rekam jejakmu dr hulu hingga ke hilir. Kumasih teringat, sejauh itukah jalan yg harus kutempuh ? Ktika tangan ini tak kuat lg utk mengayuh. Smentara sampan ini tak dpt lg kutambatkan.
Batu payung jd saksi..

Hari beranjak pagi... Kesunyian, kesenyapan tlah lama menuntunku menyambut terbitnya fajar yg kan menyingsing. Sementara Hawu-hawu & Batu kambang jd saksi... betapa diri ini kecil & tak bermakna. Di Panon Nyampay... Kusaksikan hidup & pergulatan.

Pergulatan angin tlah menghapus jejak - jejak waktu, dmanakah kerinduan ini akan kupahat? Utk siapakah cinta ini? Ktika camar brpaling menembus lorong labirin abadi. Dusta macam apakah yg menyihir mata ini? Smentara ombak terus memecah di keheningan...

Bukit kapur berumur tua... Serat2 sejarah terhampar di setiap lembar dedaunan yg terpendar cahya mentari. Mereka bercerita tentang tenggat sejarah bangsa ini. Gerombolan... pemberontak... Pejuang... Pembela rakyat... semua terpahat di stp relief waktu.

Pagi ini.. Sepi mmerangkap Dusun Madasari, seperti hari-hari yg lalu, stelah kepergianmu. Kini.. Tinggal hanya jejak2 kecil hasil prjuanganmu : tiang2 listrik, bangunan2 SD & madrasah, hingga 'sekolah tani'.
Kami berharap, pengabdi2 itu dpt kembali...

Di pantai ini brtahun yg lalu, langkahku berhenti, ktika badai tsunami menghempas Pantai Pangandaran sampai Madasari. Apa yg kuharapkan ktika harapan menjelma jd misteri.. Alamkah atau sebuah rekayasa? Keji.. Biadab.. Mother fucker !! Jejak itu musnah...