BERIMAN KEPADA ALLAH AZZA WA JALLA
Berdasarkan perspektif Al Qur’an dan Hadits,
oleh Sukarman.
Perhatian Artikel ini tidak untuk diperdebatkan. Apabila anda berbeda pendapat silahkan anda membuat artikel sendiri, berdasarkan dalil-dalil yang anda yaqini kebenarannya. Niat saya hanya menyampaikan satu ayat dua ayat agar umat Islam yang belum mengetahui, supaya mengetahui beberapa ayat-ayat Al Qur’an yang terkandung didalam artikel ini, bagi yang sudah mengetahui ya untuk mengingat kembali, setelah mengetahui mudah-mudahan bisa menambah iman dan takwa bagi mereka yang ikhlas dan mau mengamalkannya.
A’udzu billahis sami’il ‘aliimi minasy syaithaanir rajiim. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudara, dan Adik-adikku yang saya hormati, yang saya cintai dan insya Allah dirahmati, diberi petunjuk dan hidayah dan dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT).
RUKUN IMAN
Berdasarkan Al Qur’an, surat Al Baqarah, surat ke 2 ayat No. 177 sebagai berikut:
[2.177] Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
Beriman berdasarkan Al Qur’an:
(1)-Kepada Allah,
(2)-hari kemudian,
(3)-malaikat-malaikat,
(4)-kitab-kitab,
(5)-nabi-nabi
(6)-dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,
(7)-mendirikan shalat,
(8)-dan menunaikan zakat;
(9)-dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji,
(10)-dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.
Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
Beriman berdasarkan ilmu Fiqh dan Hadits adalah:
(1)-Allah SWT.
(2)-Malaikat-malaikat-Nya.
(3)-Kitab-kitab-Nya
(4)-Nabi-nabi-Nya dan Rasul-rasul-Nya.
(5)-Hari Akhir
(6)-Qodho dan Qodar
BERIMAN KEPADA ALLAH AZZA WA JALLA; MENGENAL, MENGETAHUI ZAT ALLAH AZZA WA JALLA,
Segala puji bagi Allah yang mengenalkan kepada hamba-Nya dengan kitab-Nya yang diturunkan melalui lisan nabi-Nya yang diutus, bahwa Dzat-Nya adalah Esa, tiada sekutu bagi-Nya; Maha Tunggal, tiada yang menyerupai-Nya; Tempat meminta yang tiada tandingan-Nya; Maha Manunggal yang tiada badingan-Nya. Allah Maha Qadim (Dahulu) tanpa permulaan bagi-Nya; maha Azali tanpa awal bagi-Nya; maha Kontinyu eksistensi-Nya tanpa akhir bagi-Nya; maha Abadi tanpa penghabisan bagi-Nya; Maha Pemelihara tanpa henti bagi-Nya; Maha Kekal tanpa keterputusan bagi-Nya. Dia senantiasa disifati dengan predikat Keagungan. Dia tidak dihinggapi kebinasaan dan keterputusan dengan berakhirnya masa dan waktu. Akan tetapi Dia-lah Yang Maha Awal, Maha Akhir, Maha Zhahir dan Maha Batin. Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dia mengetahui segala sesuatu. Subhanallaah.
TAQDIS (MENYUCIKAN ALLAH)
Allah bukanlah fisik tubuh yang terbentuk maupun wujud materi yang terukur. Dia tidak menyerupai fisik, baik dalam hal ukuran maupun kemungkinan untuk dapat dipilah. Dia bukan materi dan tidak pula ditempati materi lain, bukan kriteria dan tidak pula dimasuki oleh kriteria lain. Dia tidak menyerupai wujud tertentu dan tak ada wujud tertentu yang menyerupai-Nya. Dia tidak menyerupai sesuatu dan tidak ada sesuatupun yang menyerupai-Nya. Allah tidak dibatasi ukuran, tidak diliputi oleh wilayah dan arah. Dia juga tidak dikelilingi oleh lapisan-lapisan langit. Allah Ta’ala bersemayam di atas Arsy sebagaimana yang difirmankan-Nya dengan makna yang dikehendaki-Nya. Persemayaman yang terlepas dari konotasi persentuhan dan penetapan, tidak pula berkedudukan, bergerak dan berpindah. Arsy tidak menyangga-Nya, tetapi justru Arsy dan para penyangganya disangga oleh kelembutan kekuasaan-Nya, serta ditundukkan dalam genggaman-Nya.
Allah berada diatas Arsy dan diatas segala sesuatu hingga bintang-bintang Suraya. Ketinggian kedudukan itu tidak menambah kedekatan-Nya ke Arsy dan langit. Bahkan ia lebih tinggi derajat-Nya diatas Arsy, sebagaimana Arsy lebih tinggi dibanding bintang Suraya.
Meskipun begitu, Dia dekat dengan segala sesuatu yang ada, bahkan kedekatan-Nya dengan hamba-Nya lebih dekat daripada urat leher hamba itu sendiri. Dia Maha Menyaksikan segala sesuatu. Karena kedekatannya tidak menyerupai kedekatan secara fisik sebagaimana Dzat-Nya tidak menyerupai fisik. Dia tidak berada didalam sesuatu dan disinggahi oleh sesuatu. Maha Tinggi
Allah untuk dibatasi oleh ruang sebagaimana kesucian-Nya dari pembatasan waktu. Akan tetapi Allah sudah ada sebelum menciptakan ruang dan waktu. Keadaan-Nya sekarang seperti keadaan-Nya semula.
Sifat-sifat-Nya berbeda dengan makhluk-Nya. Tidak ada sesuatu yang lain di dalam Dzat-Nya dan Dzat-Nya tidak berada dalam sesuatu selain Dia. Allah suci dari perubahan dan perpindahan. Tidak ditempati makhluk dan tidak pula dipengaruhi oleh fenomena. Akan tetapi Dia senantiasa dalam keagungan sifat-sifat-Nya yang lepas dari pergeseran dan senantiasa dalam kesempurnaan sifat-sifat-Nya yang tidak memerlukan tambahan penyempurnaan.
Dzat Allah, secara logika, dapat diketahui keberadaannya dengan akal, dapat dilihat dengan matahati dan dengan kasat mata sebagai nikmat dan karunia dari-Nya bagi orang-orang yang saleh di surga yang abadi, sekaligus sebagai tambahan kenikmatan dengan memandang kepada Dzat-Nya yang mulia. Subhanallah.
KEKUASAAN ALLAH
Sesungguhnya Allah Maha Hidup, Maha Kekal, Maha Kuasa dan Maha Perkasa, tidak mengalami kekurangan maupun kelemahan. Dia tidak dihinggapi oleh kantuk dan tidur, tidak mengalami kebinasaan dan kematian. Allah yang menguasai kerajaan dan Alam Malakut, kekuasaan dan Alam Jabarut. Ia memiliki kekuasaan dan keperkasaan, penciptaan dan titah. Langit terlipat dalam kekuasaan-Nya, para makhluk ditundukkan dalam genggaman-Nya. Allah Maha Mandiri dengan penciptaan dan kreasi-Nya, Maha Tunggal dengan cipta dan karya-Nya. Ia menciptakan makhluk sekaligus amal-amal mereka, menentukan rezeki dan ajal mereka..
Tidak ada takdir yang luput dari genggaman-Nya, tidak ada pengelolaan segala sesuatu yang lepas dari kekuasaan-Nya. Kekuasaan-Nya tak terukur dan pengetahuan-Nya tak terbatasi. Subhanallah.
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. Subhanallah.
ILMU ALLAH
Allah maha Mengetahui segala yang maklum. Dia menyaksikan segala yang terjadi di dasar seluruh lapisan bumi hingga ujung langit yang tertinggi. Tidaklah luput dari pengetahuan-Nya sesuatu seberat atom pun di bumi dan langit. Bahkan dia mengetahui iringan semut hitam yang merayap di balik atas batu besar di malam gulita. Dia dapat menemukan gerak molekul di udara. Dia mengetahui rahasia sesuatu yang tersembunyi. Dia mengetahui bisikan hati, lintasan pikiran serta isi hati dengan pengetahuan yang Qadim (dahulu) dan Azali (masa yang tak terbatasi oleh sesuatu permulaan), bukan dengan pengetahuan yang muncul kemudian pada Dzat-Nya dengan proses perubahan dan perpindahan.. Subhanallah.
IRADAT (KEHENDAK ALLAH),
PENGERTIAN QODAR & QODHO (TAKDIR)
Allah menghendaki sesuatu yang ada, mengatur segala peristiwa. Maka tidak ada satupun di alam ini sedikit maupun banyak, kecil maupun besar, baik maupun buruk, manfaat maupun bahaya, keimanan maupun kekufuran, kebaikan maupun kemungkaran, keberuntungan maupun kerugian, kelebihan maupun kekurangan, keta’atan maupun kedurhakaan yang diberlakukan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala melainkan dengan ketetapan dan dengan Takdir-Nya, keputusan dan kehendak-Nya. Apapun yang dikehendaki-Nya, tentu akan terjadi dan yang tidak dikehendaki-Nya tentu tidak akan terjadi. Setiap pandangan dan bisikan tidak luput dari kehendak-Nya. Bahkan Dia-lah yang memulai, Dia pula yang akan mengembalikan. Firman Allah SWT: “ Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: " Kun” artinya “Jadilah!" maka terjadilah ia. Qs.36:82. Subhanallah..
Dia Maha Kuasa memberlakukan kehendak-Nya. Tidak ada yang bisa menolak keputusan-Nya, tidak ada yang dapat mengubah ketetapan-Nya. Seorang hamba takkan mampu mencari tempat menghindar dari maksiat kepada-Nya, kecuali dengan pertolongan dan kasih-Nya, iapun takkan mampu mematuhi-Nya, kecuali dengan pertolongan, rahmat, hidayah, inayah dan kehendak-Nya. Subhanallah.
Andaikata manusia dan jin, malaikat dan setan bekerjasama untuk menggerakkan atau menghentikan sebuah molekul di alam tanpa keinginan dan kehendak-Nya, (kehendah Allah SWT) niscaya mereka takkan sanggup melakukannya.
Sesungguhnya kehendak Allah berdiri sendiri di antara totalitas sifat-sifat-Nya. Dia senantiasa konsisten bersifat begitu sejak Zaman Azali, menghendaki adanya sesuatu pada masa-masa yang ditetapkan-Nya. Sehingga segala sesuatu muncul pada masa-masa yang dikehendaki-Nya pada Zaman Azali-Nya tanpa adanya pengajuan maupun penundaan. Akan tetapi semua itu terjadi sesuai dengan pengetahuan dan kehendak-Nya tanpa pergantian atau perubahan. Allah mengatur segala urusan tanpa proses pemikiran maupun penantian waktu. Oleh karena itu, Dia tidak disibukkan oleh urusan demi urusan. Subhanallah.
Pembahasan
Ketahuilah, bahwa pemahaman ini, hakekat ini seringkali menggelincirkan langkah para pemikir, dan memang sudah banyak orang yang tergelincir. Karena pembuktiannya yang tidak sempurna berkait erat dengan gelombang besar samudera tauhid, sementara mereka mencarinya dengan pembahasan, pembahasan,dan pembahasan; perdebatan, perdebatan dan perdebatan terus..
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam. Telah bersabda: “Suatu kaum tidak akan tersesat setelah mendapat petunjuk, kecuali karena mereka terlibat perdebatan”. Mereka menjadikan ayat-ayat Al Qur’an sebagai dalil dengan menafsirkannya sendiri-sendiri, padahal mereka bukan ahli tafsir. Sebab andaikata setiap orang mencapai predikat ahli tafsir, niscaya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam. Tidak mendo’akan Ibnu Abbas r.a. dengan sabdanya (yang artinya): “Ya Allah, pahamkanlah dia tentang agama dan ajarilah dia dengan takwil (tafsir).”
Dan tentu Ya’qub tidak akan berkata kepada Yusuf a.s. (yang artinya): “Dan demikianlah Tuhanmu memilihmu (untuk menjadi Nabi) dan mengajarimu sebagian dari ta’bir mimpi-mimpi.” Qs.10: 6
Imam Az-Zamakhsari dalam kitab Al-Kasysyaf saat menafsirkan ayat tersebut menjelaskan: “Yang dimaksud oleh ayat tersebut makna-makna dari kitab kitab Allah dan sunah-sunah para Nabi ‘alaihiwassalam serta tujuan dan maksudnya yang masih tersamar bagi manusia. Kamu (Yusuf) akan menafsirkan dan menjelaskannya kepada mereka serta menunjukkan kepada mereka hikmah-hikmahnya yang masih tersembunyi.”
Manusia sangat terbatas ilmunya, maka dikatakan kepada mereka, “Diamlah. Kalian tidak diciptakan untuk ini. Allah tidak akan ditanya tentang apa yang dilakukan-Nya, dan merekalah yang ditanya.”
‘Seandainya mereka memikirkan dosa-dosa mereka, niscaya mereka tidak akan berdebat mengenai tafsir dan menafsirkan Al Qur’an. Dan apabila pelita sebagian mereka akan bertaburkan cahaya dari nur Allah. Minyak mereka jernih hingga nyaris bersinar, meskipun tidak disentuh api. Maka memancarlah cahaya diatas cahaya. Seluruh penjuru alam Malakut yang ada dihadapan mereka akan bersinar kemilau dengan cahaya Tuhannya. Sehingga mereka akan dapat memahami makna dan hakikat segala persoalan sebagaimana mestinya.”
Barangsiapa ingin mengetahui misteri Alam Malakut, ia harus setia bertahan di gerbang mereka dengan penuh cinta, keikhlasan, kejujuran dan berpaling dari musuh-musuh mereka serta mematuhi perintah-perintah mereka dan berusaha membuat mereka berkenan.
Begitu pula siapapun yang ingin mengetahui misteri Rubuhiyah (hakekat ketuhanan), ia harus setia bertahan di pintu Allah Azza Wa Jalla dengan penuh cinta, keikhlasan, kejujuran, sikap mengagungkan, rasa malu, kepatuhan terhadap perintah-perintah-Nya, jera dari maksiat, kesungguhan, menghadap dengan penuh antusias dan siap sedia menerima karunia-karunia Allah, sesuai sabda Nabi Saw. (yang artinya): “Sesungguhnya Tuhanmu senantiasa mempunyai karunia-karunia pada hari-harimu sepanjang tahun, maka siap sedialah kalian untuk menerimanya.”
Dan berusaha mendapat rida Allah. Jika tidak mampu melakukan itu, hendaklah ia berkeyakinan mengenai ini sebagaimana keyakinan Abu Hanifah rahimabullah dan para muridnya ketika mereka berkata, “Pemunculan kemampuan pada hamba adalah perbuatan Allah, sedangkan penggunaan kemampuan yang dimunculkan itu adalah perbuatan hamba secara hakiki bukan sekedar majaz. (majaz berarti kiasan).
Allah Subhanahu Wa Ta’ala menguji keimanan seseorang dengan segala macam cobaan, sejauh mana keyaqinan, keimanan, ketakwaan orang tersebut.
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. Qs.2: 214
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. Qs.2: 155, 156 & 157.
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhmahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. Qs (57): 22 & 23.
ALLAH SWT MENGAZAB KEPADA SIAPA YANG DIKEHENDAKI-NYA.
“Allah mengazab siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi rahmat kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan hanya kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan. Dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di bumi dan tidak (pula) di langit dan sekali-kali tiadalah bagimu pelindung dan penolong selain Allah”. QS. 29: 21 & 22
“Katakanlah: "Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Tuhanku." Barang siapa yang dijauhkan azab daripadanya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata. Jika Allah menimpakan suatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu. Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Qs.Al An ‘Aam (6): 15, 16,17 & 18.
ALLAH SWT MEMBERIKAN MUSIBAH KEPADA SIAPA YANG DIKEHENDAKI-NYA.
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhmahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Qs.57:22 dan baca 29:21,22; 6:17
Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk (hidayah) kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.Qs.At Taghaabuun (64): 11
Musibah, adalah dari perbuatan tangan manusia sendiri. Qs. 30:36; Qs.42:30
Musibah, adalah karena penduduknya banyak yang kafir. Qs.13: 31
Musibah, bila anda mendapat musibah dan cobaan, maka sabar dan sholatlah Qs..2:153,155,156,157
ALLAH SWT MENENTUKAN UMUR DAN AJAL MANUSIA:
“Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauhim Mahfuz). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah. QS.Fathir (35): 11 - -
Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir. Qs.Az Zumar (39): 42
AllAH SWT MENENTUKAN AJAL MANUSIA:
Ajal (umur) manusia tidak bisa diundur, tidak bisa dimajukan.Qs.15:5; 35:11; 23:43; 63:11
Ajal manusia: Ruh, setiap yg berjiwa (ber-Ruh) akan merasakan mati. Qs.2:185; 29:57
Ajal manusia: Tidak ada yg bisa menghindar dari kematian, bila ajal sudah tiba. Qs.4:78
Ajal, Sesuatu yg berjiwa (ber-Ruh) tidak akan mati, melainkan dengan izin Allah. Qs.3:145
Ajal, umur manusia dan kelaminnya sudah ditentukan. Qs. 6:2; 35:11; 40:67,68
Ajal, kematian jalan menuju kealam barzah (kubur). Qs.23:100
Ajal, sebab orang mati, bukan karena sakit, musibah dll, karena ajal sudah tiba. Qs.3:145
Ajal, manusia bila mati, ruhnya kembali kepada Tuhannya. Qs.39:42
Ajal, Alam kubur, siksa kubur tidak ada, yang ada teror Qs.39:42; Qs.40:45,46
Firman Allah SWT yang artinya:
Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Qs.Al Munaafiqun (63): 10 & 11
Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes, air mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami (nya). Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. Qs.40: 67 & 68
Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Qs.3:145
Tidak ada suatu umat pun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan (nya).Qs.Al Hijr (15): 5
Tidak (dapat) sesuatu umat pun mendahului ajalnya, dan tidak (dapat pula) mereka terlambat (dari ajalnya itu). Qs.Al Mu’minuun (23): 43
Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh? "Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya.. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Qs. Al Munaafiquun (63): 9, 10 & 11
SAMA’ DAN BASHAR ALLAH
Allah Ta’ala Maha Mendengar lagi maha Melihat. Tidak ada sesuatupun yang luput dari pendengaran-Nya, meskipun tersembunyi. Tidak ada sesuatupun yang luput dari penglihatan-Nya, meski teramat kecil. Pendengaran-Nya tidak bisa terhalang oleh jarak yang sangat jauh dan penglihatan-Nya tidak bisa terhalang oleh kegelapan. Dia bisa melihat tanpa bola mata maupun pelupuk mata. Dia bisa mendengar tanpa gendang telinga maupun telinga. Dia bisa mengetahui tanpa hati, bisa bekerja tanpa anggota tubuh, bisa mencipta tanpa alat. Hal ini karena sifat-sifat-Nya tidak menyerupai sifat-sifat makhluk sebagaimana Dzat-Nya tidak menyerupai makhluk. Subhanallah.
PERBUATAN-PERBUATAN ALLAH
Tidak ada sesuatu selain Allah yang wujud, melainkan ia muncul dengan perbuatan-Nya, berlangsung berkat keadilan-Nya dengan bentuknya yang paling baik dan sempurna, paling lengkap dan proporsional. Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana dalam perbuatan-Nya, Maha Adil dalam keputusan-Nya.
Keadilan-Nya tidak bisa dianalogikan dengan keadilan manusia. Karena dari manusia bisa muncul tindakan Zalim (aniaya) dengan tindakannya pada milik orang lain. Sedangkan dari Allah Ta’ala tidak mungkin muncul tindakan zalim. Karena milik-Nya tidak sama dengan milik hamba-Nya. Sehingga tindakan terhadapnya bukanlah kezaliman.
Manusia dan jin, setan, malaikat, langit, bumi, hewan, tumbuhan, materi, gejala, yang abstrak dan yang nyata, adalah sesuatu yang muncul kemudian (baru) yang diciptakan Allah dengan kekuasaan-Nya setelah sebelumnya tidak ada dalam bentuk penciptaan dan pemunculan. Pada Zaman Azali hanya ada Allah sendiri dan tidak ada sesuatu selain Dia (Allah). Kemudian Allah menciptakan makhluk untuk menampakkan kekuasaan-Nya dan merealisasikan kehendak-Nya. Karena suatu kalimat yang benar pada Zaman Azali, yaitu firman-Nya: “Aku adalah gudang yang tersembunyi, maka Aku ingin dikenal.” Hal itu bukan karena Dia membutuhkan dan memerlukannya. Dan sesungguhnya Allah Maha Utama dengan penciptaan, kreasi, dan pembebanan, bukan karena wajib. Dan Allah Maha Memberi kenikmatan dan kebaikan, bukan karena keharusan. Allah mempunyai karunia, kebaikan, kenikmatan dan pemberian. Karena Allah Maha Kuasa untuk menimpakan berbagai macam siksaan atas para hamba-Nya, menguji mereka
dengan berbagai macam penderitaan dan penyakit. “audzubillahi mindzalik.
Andaikata Dia lakukan semua itu, maka hal itu semata merupakan keadilan dari-Nya, bukan merupakan perbuatan yang buruk maupun kezaliman. Sesungguhnya Allah memberi pahala kepada hamba-Nya karena ketaatan yang mereka lakukan sesuai dengan hukum kemurahan dan keadilan-Nya, bukan dengan hukum hak dan kewajiban. Karena tidak wajib bagi-Nya melakukan sesuatu perbuatan tertentu dan tidak mungkin muncul tidakan zalim dari-Nya.
Tidak wajib adanya tuntutan hak bagi seseorang atas Allah. Sedangkan hak-Nya untuk ditaati oleh makhluk ciptaan-Nya adalah sesuatu yang wajib dengan mewajibkan hak itu melaui lisan para nabi-nabi-Nya bukan menurut akal dan logika semata-mata. Akan tetapi Dia mengutus para rasul dan menampakkan kebenaran mereka dengan mukjizat-mukjizat yang nyata. Kemudian mereka menyampaikan perintah, larangan, janji dan ancaman-Nya. Maka makhlukpun (manusia) wajib membenarkan agama yang mereka bawa. .Subhanallah.
SIAPAKAH TUHANMU? TUHANKU ADALAH ALLAH SWT
Apabila anda ditanya: Siapakah Tuhanmu? Maka katakanlah: Tuhanku adalah Allah, yang telah memelihara diriku dan memelihara semesta alam ini dengan segala nikmat yang dikaruniakan-Nya. Dan Dialah sembahanku, tiada bagiku sesembahan yang haq selain Dia ( Allah ). Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
“Segala puji hanya milik Allah Tuhan pemelihara semesta alam”. (QS.Al Fatihah ayat 1).
Al Qur’an, Surat Thaahaa, surat ke 20 ayat No. 14 sebagai berikut:
[20.14] Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku.
Semua yang ada selain Allah disebut Alam, dan aku adalah salah satu dari semesta alam ini. Selanjutnya jika anda ditanya: Melalui apa anda mengenal Tuhan Allah? Maka hendaklah anda jawab: Melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya dan melalui ciptaan-Nya. Diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah: malam, siang, matahari dan bulan. Sedang diantara ciptaan-Nya ialah: tujuh langit dan tujuh bumi beserta segala makhluk yang ada di langit dan di bumi serta yang ada di antara keduanya.
DIANTARA TANDA-TANDA KEKUASAANNYA IALAH:
Al Qur’an, surat Al Fushshilat, surat ke 41 ayat No. 37 sebagai berikut:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah kamu bersujud kepada matahari dan janganlah (pula kamu bersujud) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya jika kamu benar-benar hanya kepada-Nya beribadah”.(QS.41:37).
Al Qur’an, Surat Al A’Raaf, surat ke 7 ayat No. 54 sebagai berikut:
“Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang, senantiasa mengikutinya dengan cepat. Dan Dia (ciptakan pula) matahari dan bulan serta bintang-bintang (semuanya) tunduk kepada perintah-Nya. Ketahuilah hanya haq Allah mencipta dan memerintah itu. Mahasuci Allah Tuhan semesta alam”. (QS.7: 54).
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak”. QS.30: 20.
Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS.Ar Ruum (30):21dan baca Qs.22, 23, 24, 25.
DIMANAKAH ALLAH SWT ITU? ALLAH BERSEMAYAN DI ATAS ARSY.
Al Qur’an, Surat As Sajdah (surat ke 32) ayat No. 4.
Artinya: “Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy’. Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” Qs,As Sajdah (32): 4.
Arsy-Nya Allah tiada orang yang bisa mengetahui.
Al Qur’an, Surat As Sajdah (surat ke 32) ayat No. 5.
Artinya: “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”. Maksudnya “urusan itu naik kapada-Nya” ialah beritanya yang dibawa oleh malaikat, ayat ini suatu tansil bagi kebesaran Allah dan ke-Agungan-Nya.
Al Qur’an, Surat Ali Imran, surat ke 3 ayat No. 1 dan 2 sebagai berikut:
Alif laaam miim, Allah tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainakan (kecuali) Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluq-Nya.
TIDAK ADA YANG BERHAK DISEMBAH MELAINKAN DIA (ALLAH)
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (Yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadillan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian). Tak ada Tuhan (Yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Qs Ali Imran (3): 18.
Al Qur’an, Surat Thaahaa, surat ke 20 ayat 14 sebagai berikut:
[20.14] Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku.
Al Qur’an, Surat Al Baqarah, surat ke 2 ayat No. 21, 22::
Artinya: “Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa (Tuhan) yang telah menjadikan untukmu bumi sebagai hamparan dan langit sebagai atap, serta menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengan air itu Dia menghasilkan segala buah-buahan sebagai rezki untukmu. Karena itu, janganlah kamu mengangkat sekutu-sekutu bagi Allah, pada hal kamu mengetahui”. (QS.Al Baqarah (2) ayat 21-22).
“Sembahlah Allah dan jangan kamu mempersekutukan sesuatu apapun engan-Nya”. “Dan Dia bersama kamu dimana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”. QS.Al-Hadiid (57): 4
Allah, tiada Tuhan selain Dia,
sembahlah Allah saja. Qs.16: 36; Qs.20:14; Qs.59:22,23
Yang memberi nama Allah, Allah sendiri. Qs. 20: 14
Tidak ada yang mampu menciptakan kecuali Allah. Qs.40:62; 32:4
Tidak ada yang dapat memberi rezeki kecuali Allah. Qs.11:6
Tidak ada yang dapat memberi manfaat kecuali Allah. Qs.6:16; 10:107
Ttidak ada yg dapat mematikan/menghidupkan kecuali Allah. Qs.2:28; 30:40; 44:8
Tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah. Qs.20:14
Tidak ada yang dapat memberi perlindungan kecuali Allah. Qs.47:11; 2:257; 3:150; 4:45
Tidak ada yang dapat memberikan hidayah kecuali Allah. Qs.10:100; 28:56
Tidak ada yang dapat memberikan pertolongan kecuali Allah. Qs.40:51,52; 47:7
Tidak ada yang dapat memberikan ketenangan jiwa kecuali Allah. Qs.13:28; 48:4-6
Malaikat berserah diri, tunduk, patuh, ta’at, rela, ikhlas diatur oleh Allah. Qs.7:206; 66:6
Allah memberikan kebebasan kepada manusia mau kafir atau mau beriman. Qs.18:29
Durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya, dianggap sesat = neraka. Qs.33:36
Melanggar perintah dan larangan Allah akan di adzab. Qs.24:63
Selalu mengingat Allah, hati menjadi tenteram. Qs. 13:28
Segala apa yg ada dilangit dan dibumi bertasbih kpd Allah, kecuali…Qs. 62:1;59:24;13:13.
Allah berjanji jika kamu mau bertakwa, Allah akan mengampuni dosa-dosamu. Qs.8:29
Berpaling dari peringatan Allah, dihari kiamat buta. Qs.20:124 s/d 126
Allah akan menolong kita, bila kita menolong Allah. Qs.47:7
Allah, Maha Esa, tiada beranak dan tiada diperanakan, tdk seorangpun setara dg Dia. Qs.112:1-4
Allah, Yang Menciptakan, Yang mengadakan, Yang Membentuk Rupa dsb. Qs.59:24
Allah, bersemayam diatas Arsy. Qs.32:4; Qs.7:54; Qs.10:3
Allah, segala apa yg ada dilangit &dibumi tunduk, patuh kpd sunnatullah. Qs..3:83;24:41; 36:37-40
Allah, malaikat tunduk patuh, ta’at kpd Allah. Qs.7:206; 66:6
Allah, luasnya kalimat2 Allah, laut buat tinta, kayu buat pena tdk cukup. Qs.31:27; 18:109
Allah mengetahui segala yg ada dilangit, dibumi dan diantaranya. Qs.20:98; 2:33; 22:70; 34:1,2
Allah mengetahui segala isi hati manusia yang lahir maupun batin. Qs.27:74; 28:69; 6:3
Allah mengetahui apa yang dilahirkan dan apa yang dirahasiakan Qs.16: 19
Allah mengetahui gerak-gerik isi hati mnsia, lebih dekat dari urat leher manusia. Qs.50:16
Allah mengetahui segala sesuatu. Qs.58: 7
Allah, hanya Allah yang mengetahui yang ghoib. Qs.6:59; Qs.27:65; 31:34
Allah, hanya Allah yang mengetahui kapan Hari Kiamat. Qs.7: 187
Allah, hanya Allah yang mengetahui kapan Hari Kebangkitan. Qs.33:63
Allah, hanya Allah yang memegang kunci2 yg ghoib, dan yg nyata.Qs.6:59; 27:65; 32:6;
Allah, tidak diciptakan jin dan manusia, kecuali untuk mengabdi kpd Allah. Qs.51:56
Allah murka, manusia tidak mempergunakan akalnya.. Qs.10:100; 17:36; 8:22; 7:179
Allah memegang jiwa (ruh) org yg mati dan disimpannya dialam barzah/kubur.Qs.39:42
Allah, bila menghendaki sesuatu, jadi maka jadilah ia. Qs.6:73; Qs.36: 82;
Allah, mengampuni dan menyiksa adalah hak Allah. Qs.3: 129; Qs.2: 284
Allah, mengazab dan memberi rahmad adalah hak Allah. Qs.29: 21, 22
Allah menyesatkan atau memberi hidayah kpd org yg dikehendaki. Qs.74: 31; Qs. 18:17
Allah, bila anda menyembah dua Tuhan. (menyekutukan-Nya=musyrik). Qs.16: 51
Allah, mengingat Allah, kapan saja, dimana saja. Qs.4: 103
Allah, tidak menerima hukum-hukum Allah, dianggap kafir. Qs.5: 5
Allah, melanggar ketentuan-ketentuan Allah, dimasukkan ke neraka. Qs.4:14
Allah, durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya = sesat = neraka. Qs.33:36
Allah, melupakan Allah, dilupakan juga oleh Allah di Hari Yaumul Hisab. Qs.32: 14
Allah, keputusan Allah mutlak tidak bisa ditawar tawar. Qs.50: 29
Allah, ketetapan Allah (Sunnatullah) tidak bisa dirubah-rubah. Qs.33:62; 50:29
Allah, Buku besar Allah, Lauhim Mahfuzh. Qs. 85: 22
Allah, siapakah yang lebih benar perkataannya selain Allah. Qs.4:87
Allah mengutus Nabi s.a.w. untuk seluruh umat. Qs.21:107; 34:28; 4:79; 7:158; 5:15,16
Allah, sangat marah dianggapnya mempunyai anak. Qs.19: 88 s/d 91
Allah, melapangkan dan menyempitkan rezeki kpd siapa yg dikehendaki. Qs.17:30,
Allah, dilaknati Allah yg mengatakan Uzair putra Allah, Al Masih putra Allah. Qs.9:30
Allah, sangat marah apabila kamu tahu ada kemungkaran, tetapi kamu tdk melarangnya. Qs.2:159
Allah berjanji jika kamu benar-benar bertakwa, Allah akan mengampuni dosa-dosamu. Qs.8:29
Allah menimpakan adzab (siksaan) bukan hanya kepada org musyrik dan kafir saja. Qs.8:25
Allah melarang berdoa menghadap ke langit. Qs.2:144 baca FN-Menghadaplah ke kiblat.
Allah, segala apa yg ada dilangit & dibumi tunduk patuh kpd Allah, kecuali mnsia.Qs.3:83;36:38,39
Allah, senantiasa bertasbih kpd Allah, apa yg ada (dilangit dan dibumi). Qs..62:1; 59:24; 24:41
Allah, guruh dan malaikat bertasbih kpd Allah, krn takut kepada Allah. Qs.Ar Ra’ad (13):13
Allah, durhaka kpd Allah dan Rasul-Nya, dianggap sesat oleh Allah. Qs.Al Ahzab (33):36
Allah, segala apa yg ada dilangit & dibumi ta’at, tunduk, patuh kpd Allah. Qs.3:83; 24:41; 7:54
Allah memberikan kebebasan kepada manusia mau beriman atau mau kafir. Qs.18:29
Allah mengilhamkan kepada ruh manusia dengan kefasikkan dan ketakwaan. Qs.91:8
Allah tidak membebani manusia, melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Qs.2:286
Allah, tidak menta’ati Allah dan Rasul-Nya dan ketentuan-ketentuan-Nya, neraka Qs.4:14
Allah memberikan janji bila manusia mau menta’ati Allah dan Rasul-Nya dan mengikuti ketentuan-ketentuan-Nya dijamin masuk surga. Qs.4:13
Allah memberikan janji kepada manusia, bila tidak menta’ati Allah dan Rasul-Nya dan tidak mengikuti dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, maka akan dimasukkan kedalam neraka. Qs.4:14
Allah yang menciptakan matahari, bulan, bintang, bumi dan segala makhluk yang ada dilangit dan dibumi. Qs.7:54; 32:4; 10:3; 40:62
Allah berjanji apabila manusia benar-benar menjalankan hukum Taurat, Injil dan Al Qur’an, maka Allah akan melimpahkan makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka Qs.5:66;
Allah berjanji, akan melimpahkan berkah dari langit dan dari bumi, bila penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa. Qs.7: 96 s/d 102
Allah, segala apa yang ada dilangit dan dibumi, berserah diri, tunduk, patuh, ta’at, rela, ikhlas diatur oleh Allah (Sunnatullah = ketetapan Allah =The Law of Nature), kecuali sebagian besar manusia dan jin, setan, iblis (JSI).Qs.3:83; 24:41; 36:37 s/d 40
Agama, yang diridhoi Allah hanyalah Agama Islam. Qs.3: 19
Agama, selain agama Islam tidak diterima oleh Allah, sia-sia amalannya. Qs.3:85
Agama, selain agama Islam, tidak dipandang beragama, sia-sia amalannya. Qs.5:68
Agama, sia-sialah mereka yg mempertahankan agamanya, selain Agama Islam. 57:29; 5:68
Agama, bila anda beragama selain Agama Islam, dianggap kafir oleh Allah. Qs..3: 19, 85.
Agama, semua agama tidak sama? Qs.3:19,85; 5:72,73; 9:30,31,32,33; 4:48; 20:100,101,102
Agama, agama Islam menyempurnakan agama-agama yang lainnya.Qs.9:32
Agama, apabila pindah ke Agama Islam, Allah akan mengampuni dosanya. Qs.5:65,69; 2:62
Agama Kristen sudah menyimpang jauh. Qs.2:75; 9:31; 5:116,117; 5:72,73; 9:30;
Agama Kristen sudah menyimpang jauh. Baca bab Penyimpangan Agama Kristen.
Agama, mendustakan agama.Neraka wail tempatnya Qs.107:1 s/d 7
Agama, tidak ada paksaan masuk Agama Islam.(Mau kafir, mau Islam) Qs.2: 256..
Agama, mau beriman atau mau kafir, silahkan. Qs. 18:29
Agama, mau bertakwa atau mau fasik, silahkan. Qs.91:8,9,10
Agama, beragama Islam, masuklah secara keseluruhan (Kaaffah). Qs.2: 208,42; 49:14; 3:102
Agama, anda mengikuti agama nenek moyang atau Agama Islam? Qs.5: 104
Agama, agama Islam asalnya hanya satu. Qs.23:52; Qs.21: 92;
Agama, memecah belah agama, mem-bangga2kan gol.,(sesat & musyrik):Qs.23: 52,53,54; 30:31,32,
Agama, kebenaran agama adalah dari Tuhanmu. Qs. 2: 147
Agama, menolong agama Allah, Allah akan menolong kita. Qs.47: 7; 61:14; 22:40;
Agama, Org Yahudi, Nasrani tdk senang kpd kamu hingga kamu mengikuti Adatnya. Qs.2:120.
Agama, manusia pada dasarnya beragama tauhid (meng-esakan Allah). Qs. 30:30
Agama, ikutilah agama Allah, jangan mengikuti agama bapak-bapak & nenekmoyangmu. Qs.31:21; 5:104; 2:170; 7:28; 43:22 s/d 25
Agama, ikutilah agama Allah, jangan mengikuti orang banyak, orang banyak akan menyesatkanmu. Qs.6:116; 10:36; 53:28; 2:170
Agama, ikutilah agama Allah, tinggalkan adat kebiasaan, atau akan dibinasakan oleh Allah.Qs.26:135-139
Agama, mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal berserah diri apa yg ada dilangit dan apa yang ada dibumi. Qs.3:83
“Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa” (QS.Al-Hadiid ayat 25)
“Dia-lah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakkal kepada Allah saja” (QS..At-Taghaabun ayat 13)
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tiada sesembahan (yang haq) selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosa-dosamu”. (QS.Muhammad (47) ayat 19).
“Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”. QS.65: 3
“(Dia-lah) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung. (QS.Al-Muzzammil (73) ayat 9)
“Tuhanmu itu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang” (QS.Al-Baqarah (2) ayat 163)
“Ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu-persatu” (QS.Al-Jiin (72) ayat 28).
“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. (QS.As Sajdah (32) ayat 7).
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (QS.As Sajdah (32) ayat 9).
“Dari apakah Allah menciptakannya? (manusia) Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya". (‘Abasa (80) ayat No. 18-19)
“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, karena itu janganlah kamu menyembah seorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah”. (QS.Al Jinn (72) ayat 18)
“Dan barangsiapa menyembah sesembahan yang lain di samping (menyembah) Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang itu, maka benar-benar balasannya ada pada Tuhannya. Sungguh, tiada beruntung orang-orang kafir itu". ( QS.23: 117).
“Yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy”. (QS.At-Takwiir (81) ayat 20)
“Padahal Allah mengepung mereka dari belakang mereka. Bahkan yang didustakan itu ialah Al-Qur’an yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh”. QS.Al-Buruuj (85): 20-22
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdo’alah kamu kepada-Ku niscaya akan Ku-perkenankan bagimu”. “Sesungguhnya, orang-orang yang enggan untuk beribadah kepada-Ku pasti akan masuk neraka dalam keadaan hina-dina". (QS. Ghaafir/ Al Mu’min (40) ayat 60)
“Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku (Allah) jika kamu benar-benar orang yang beriman”. (QS. Ali Imraan (3) ayat 175)
“Untuk itu, barang siapa yang mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal shaleh dan janganlah mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya”. (QS. Al Kahfi (18) ayat 110)
“Dan hanya kepada Allah-lah supaya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. (QS.Al Maa’idah (5) ayat 23.
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Dia-lah yang akan mencukupinya….”. (QS.Ath Thalaaq (65) ayat 3)
“Sesungguhnya mereka itu senantiasa berlomba-lomba dalam (mengerjakan) kebaikan-kebaikan serta mereka berdoa kepada Kami dengan penuh minat (kepada rahmat Kami) dan cemas (akan siksa Kami), sedang mereka itu selalu tunduk hanya kepada Kami”. QS.21: 90
“Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takulah kepada-Ku (Allah) QS.2:150
“Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia”. (QS.Yasiin (36): ayat 82)
“Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu serta berserah dirilah kepada-Nya (dengan mentaati perintah-Nya), sebelum datang adzab kepadamu kemudian kamu tidak dapat tertolong (lagi)”. QS.Alz Zumar (39) ayat 54).
“Apabila kamu memohon pertolongan, maka memohonlah pertolongan kepada Allah.”. (Hadits Riwayat At Tirmidzi).
“Katakanlah:Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh”(QS.113:1)
“Katakanlah:Aku berlindung kepada Tuhan Manusia, Penguasa Manusia”(QS.114:1-2)
Falillaahil hamdu robbis samaa waati wa robbil ardhi robbil ‘aalamiin. (QS.Al Jaatsiyah (45) ayat 36). Maka bagi Allah lah segala puji, Tuhan langit dan Tuhan bumi, Tuhan semesta alam.
Kita meyakini Rububiyah Allah SWT, yaitu bahwa Dialah Tuhan Yang Menjadikan, Memiliki dan Mengatur semua alam ini. Kita meyakini Uluhiyah Allah SWT, yaitu bahwa Dialah Tuhan Yang harus Disembah. Menyembah selain kepada Allah adalah salah.
Allaahu laa ilaaha illaa huwa rabbul ‘arsyil ‘azhiim. Allah tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Dia. Tuhan yang mempunyai ‘Arsy yang besar (yang agung). (Qs.An Naml (27) ayat 26.
Dan Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nya-lah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nya-lah segala penentuan dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (QS.28:70). Maksudnya: Allah sendirilah yang menentukan segala sesuatu dan ketentuan-ketentuan itu pasti berlaku dan Dia pulalah yang mempunyai kekuasaan yang mutlak.
Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (QS.Al Qashash (28) ayat 88).
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.( QS.Al ‘Ankabuut (29) ayat 6-sebagian). Keterangan yang memerlukan itu manusia, bukan Allah.
Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia. (QS.29:10 –sebagian).
Dan sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman: dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang munafik.(QS.Al ‘Ankabuut (29): 11.
Allah mengazab siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi rahmat kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan hanya kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan. (Qs.29: 21).
“Laa ilaaha illallaahul ‘azhimul halim, Laa ilaaha illallaahu rabbul ‘arsyil ‘azhim, Laa ilaaha illallaahu rabbussamaawaati wa rabbul ardhi, Wa rabbul ‘arsyil karim”. Tidak ada tuhan selain Allah yang Maha Agung lagi Maha Penyantun. Tidak ada tuhan selain Tuhan ‘Arsy yang agung. Tidak ada tuhan selain Allah, Tuhan langit dan bumi, dan Tuhan ‘arsy yang mulia. (Terjemah Hadish Shahih Muslim buku IV No.2351).
Kita meyakini ke Esa-an Allah, bahwa tiada satu pun yang mempersekutui-Nya, baik dalam rububiyah maupun dalam uluhiyah ataupun dalam asma’ dan sifat. Firman Allah dalam Al Qur’an: “Tuhan langit dan bumi dan apa-apa yang diantara keduanya. Sebab itu sembahlah Dia dan sabarlah dalam menyembah-Nya. Adakah engkau ketahui ada sesuatu yang sama dengan Dia”. Qs.19: 65.
Kita semua meyakini: “Allah, yang tiada tuhan (yang paling berhak disembah) melainkan Dia, Yang Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tiada Ia mengantuk dan tidak pernah pula Ia tidur. Bagi-Nya segala apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat (pertolongan) disisi-Nya melainkan dengan izin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang dihadapan mereka dan apa-apa yang ada dibelakang mereka, dan mereka tidak akan mengetahui ilmu-Nya. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi, dan tidak susah bagi Allah memelihara langit dan bumi itu. Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar” (QS.Al Baqarah ayat 255 (ayat kursi).
Al Qur’an, Surat Al Jumuah, surat ke 62 ayat No.1 :
Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Qs.Al Jumu’ah ayat 1).
Al Qur’an, Surat Al Hasyr, surat ke 59 ayat No. 22 s/d 24 :
”Dialah Allah, yang tiada Tuhan (yang paling berhak disembah) kecuali Dia. Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Dia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dia-lah Allah, yang tiada Tuhan (yang paling berhak disembah) kecuali Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang memiliki Segala Keagungan. Maha Suci Allah dari segala apa yang dipersekutukan. Dia-lah Allah, Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan (dari tiada menjadi ada), dan Yang Maha Membentuk rupa dengan indahnya, Yang Mempunyai nama-nama paling baik. Semua yang ada dilangit dan di bumi mengucapkan tasbih kepada Allah. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. Al Hasyr(59) ayat 22-24).
Dan kita mempercayai: “Kepunyaan Allah apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi. Dia ciptakan apa-apa yang dikehendaki-Nya. Dia berikan anak perempuan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, Dia berikan anak lelaki kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Atau Dia berikan laki-laki dan perempuan berpasangan, dan Dia jadikan pula ada yang mandul (tidak beranak) kepada siapa-siapa yang dikehendaki-Nya. Sungguh Dia Maha Mengetahui dan Maha Kuasa”. (QS.As Syura (42) ayat 39-40).
Dan kita meyakini: “Tidak satupun yang menyerupai-Nya. Dia Maha Mendengar dan Maha Melihat. Kepunyaan Allah perbendaharaan langit dan bumi. Dia berikan rizki kepada yang dikehendaki-Nya dan Dia batasi rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”.(QS.As Syura (42) ayat 11).
Dan kita mempercayai: “Tidak satupun yang melata dibumi ini melainkan Allah yang memberi rezkinya dan Dia mengetahui tempat menetapnya dan tempat pemeliharaannya. Semua itu ternukil dalam kitab yang nyata”. (QS.Al Hud (11) ayat 6).
Kita meyakini: “Dan di sisi Allah kunci-kunci segala yang ghaib, tidak ada orang yang mengetahui kecuali Allah. Dia mengetahui segala yang ada di daratan dan apa apa yang ada dilautan. Dan tiada sehelai daunpun yang jatuh melainkan Dia mengetahuinya (pula). Dan tiada sebutir bijipun dalam kegelapan bumi, dan tiada sesuatupun yang basah atau yang kering melainkan tertulis dalam kitab yang nyata” (QS.Al An’am (6) ayat 59).
Kita meyakini bahwa: “Sesungguhnya disisi Allah ketentuan akan hari kiamat. Dan Dialah yang menurunkan hujan dan Mengetahui apa yang berada dalam rahim. Sedangkan setiap pribadi tidak tahu apa yang akan dikerjakannya esok, tidak tahu pula di bumi mana tempat dia akan meninggal. Sesungguhnya Allah itu Maha Mengetahui dan Maha Mengenal”. (Qs Luqman (31) ayat 34).
Dan kita mempercayai, bahwa Allah itu berbicara ( Mutakallim) kapan saja dikehendaki-Nya, dan dengan cara yang dikehendaki-Nya. Di dalam Al Qur’an dikatakan: “ Dan Allah telah berbicara dengan Nabi Musa dengan sebenar-benarnya”. (QS.An Nisa’(4): 164).
Dalam ayat lain disebutkan: “ Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan, dan Tuhan telah berfirman langsung kepadanya”. (kepada Nabi Musa AS) (QS.Al A’raf (7)ayat 143).
Pada ayat lain diterangkan: “ Dan Kami telah memanggilnya dari sebelah kanan gunung Thursina dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami di waktu dia (munajat) kepada Kami”. (QS.19: 52).
“Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhan-ku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku”.Qs.18:109.
Dalam surat Lugman disebutkan pula: “Dan seandainya pohon-pohon dibumi menjadi pena dan laut menjadi tinta, ditambah kepadanya tujuh lautan lagi sesudah keringnya, niscaya tidak akan habis-habisnya kalimat Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS.31: 27).
Kita menyakini kalimat-kalimat Allah SWT adalah kalimat yang paling benar dan yang paling adil dalam kebijaksaan serta yang terbaik dari segala pembicaraan. Allah mengatakan dalam Al Qur’an: “Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu sebagai kalimat yang benar dan adil”. (Qs 6:115).
“Dan siapakah yang lebih benar perkataannya selain Allah”. (QS.An Nisa’ (4) ayat 87).
Kita menpercayai bahwa Allah Azza Wa Jalla tinggi dari segala makhluk, baik zat-Nya maupun sifat-Nya, sebagaimana firman-Nya: “Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (QS.2:255)
Dan firman-Nya: “Dan Dia-lah yang Berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. Dan Dia-lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al An’am (6) ayat 18)
Dan kita meyakini: “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang Menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam (istiwa’) di atas ‘Arsy untuk mengatur segala urusan”. (QS.Yunus(10) ayat 3).
Istiwa’ Allah di atas ‘arsy adalah bersemayam di atas ‘arsy sesuai dengan kebesaran dan keagungan-Nya. Tidak seorang pun mengetahui bagaimana caranya bersemayam kecuali Dia (Allah SWT). Qs.As Sajdah (32): 4
Kita meyakini bahwa Allah SWT senantiasa bersama hamba-Nya. Dia bersemayam di atas ‘Arsy mengetahui keadaan hamba-hamba-Nya dan mendengar serta mengetahui segala perkataan dan perbuatan hamba-Nya. Dan Allah mengatur segala urusan mereka, memberi rezki bagi yang fakir, melaksanakan apa yang sulit, memberi kekuasaan kepada siapa yang di kehendaki-Nya, mencabut kekuasaan dari siapa Dia kehendaki. Dia berikan kemuliaan kepada siapa yang Dia ingini dan menimpakan kehinaan kepada siapa yang Dia ingini. Ditangan-Nyalah segala yang baik dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.
Demikian Allah SWT, bersama hamba-Nya dalam segala keadaan dan Dia bersemayam di atas ‘Arsy Nya dengan sebenarnya, sebagaimana hak yang patut dan layak bagi kebesaran Allah. Firman-Nya dalan Al Qur’an: “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. Asy Syura (42) ayat 11).
Kita mempercayai apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. bahwa Allah turun setiap sepertiga terakhir tiap malam ke langit bumi dan mengatakan: “Siapa yang menyeru Ku akan Aku perkenankan, dan siapa yang meminta kepada Ku akan Aku kabulkan permintaannya. Dan siapa yang meminta ampun kepada-Ku akan Aku ampunkan segala kesalahannya”.
Kita meyakini bahwa Allah SWT akan datang pada hari kiamat yang akan menghukum hamba-Nya, sebagaimana dikatakan dalam Al Qur’an: “Janganlah berbuat demikian. Apabila bumi digoncangkan berturut-turut dan datanglah Tuhanmu, sedang malaikat berbaris-baris. Dan pada hari itu diperlihatkan neraka jahanam dan pada hari itu ingatlah manusia akan tetapi tidak berguna lagi peringatan baginya”. QS.Al Fajr (89) ayat 21-23.
Maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.QS.Lugman (31) : 12
Janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. QS. Luqman (31) ayat 13.
Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui Qs.Luqman (31) ayat 16.
Yang dimaksud dengan Allah Maha Halus ialah: Ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu bagaimanapun kecilnya.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membaggakan diri. QS.31:18.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.QS.31:23.
Sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.Qs.31:26.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. QS.31:27.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. QS.31:28.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. QS.31:29.
Sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.Qs.31:30.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. QS.31:34.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. QS.29:6. Keterangan yang memerlukan itu manusia, bukan Allah.
Iman kepada Allah SWT dan Asma’ serta sifat-Nya akan bermanfaat: “Menanamkan rasa cinta dan penghormatan hamba kepada Khaliqnya (Allah), yang keduanya memberikan keharusan untuk mengerjakan segala perintah Allah dan menjahui semua (segala) larangan-Nya. Dan dengan mengerjakan perintah Allah serta meninggalkan larangan-Nya akan tercipta suatu kebahagian yang sempurna dalam hidup di dunia dan di akhirat kelak, baik bagi diri pribadi maupun bagi masyarakat”.
Firman Allah SWT: “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (QS.27: 97).
Beriman kepada Allah SWT adalah percaya bahwa di-dunia ini tidak ada Tuhan selain Allah SWT dengan demikian selain Allah adalah bukan tuhan, tetapi makhluk dan setiap makhluk adalah Allah yang menciptakan-Nya dari tidak ada, menjadi ada. Tentang konsep ketuhanan, Allah telah menerangkan lewat firman-Nya yaitu QS.Surat Al Ikhlas :
Katakanlah: “Dia adalah Allah Yang Maha Esa, Allah adalah tempat bergantungnya segala sesuatu, Dia (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seseorangpun yang setara dengan Dia (Allah)”.
Al Qur’an, surat Ali Imran, surat ke 3 ayat No. 18 :
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Qs.Ali Imran (3): 18
Al Qur’an, Surat Al A’Raaf, surat ke 7 ayat No. 54 :
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. Qs.Al A’Raaf (7):54
JANJI DAN ANCAMAN ALLAH SWT KEPADA HAMBANYA
Al Qur’an, Surat Al Maa-idah, surat ke 5 ayat No. 66t:
[5.66] Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil dan (Al Qur'an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka. Di antara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka. (Mereka disini adalah hamba Allah yaitu manusia).
Al Qur’an, Surat Al A’Raaf, surat ke 7 ayat No.96 :
[7.96] Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
[7.97] Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur?
[7.98] Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?
[7.99] Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.
[7.100] Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)? [7.101] Negeri-negeri (yang telah Kami binasakan) itu, Kami ceritakan sebagian dari berita-beritanya kepadamu. Dan sungguh telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, maka mereka (juga) tidak beriman kepada apa yang dahulunya mereka telah mendustakannya. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang kafir.[7.102] Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik.
Demikian yang bisa saya sampaikan. Saya hanya sebatas menyampaikan beberapa ayat-ayat Al Qur’an dan Hadits shahih yang baru saya ketahui. Petunjuk dan hidayah hak mutlak milik Allah SWT. Saya berharap semoga artikel ini bermanfaat bagi yang membaca dan yang mengamalkannya. Kesempurnaan dan benar adalah milik Allah, salah milik saya semoga Allah mengampuni saya, apabila saya berbuat salah yang tidak saya sengaja. Saya semata-mata hanya sebatas mencari ridho Allah.
Artikel ini jauh dari kesempunaan, untuk mendekati kesempurnaan artikel ini maka saya penulis mohon kritik dan saran dari para pembaca, untuk memperbaiki artikel ini, tetapi bukan untuk bahan perdebatan.
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin. Billahi taufik wal hidayah. Wassalamu ‘alaikum warah matullahi wabarokaatuh. Sukarman.
C a t a t a n :
Takwa, ialah memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya, dan menjauhi, meninggalkan segala larangan-Nya, tidak cukup diartikan dengan takut saja; dengan ikhlas menta’ati, mematuhi ajaran Allah dan Rasul-Nya, sebagai aplikasi dari Iman.
Ghoib, yang ghoib ialah, sesuatu yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera. Percaya kepada yang ghoib yaitu meng I’tikadkan adanya sesuatu “Yang maujud” yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti adanya: “Allah, Malaikat, Wahyu, Takdir, Ruh atau jiwa, Jin, Setan, Iblis, Alam Qubur (Barzah), Hari Kiamat, Hari Kebangkitan, Yaumul Hisab, Surga dan Neraka.
Sumber bacaan:
(1)-“Al Qur’an dan Terjemahnya” Cetakan Mujamma’ Al Malik Fahd Li Thiba’ At Al Mush-haf Asy Syarif” , Medinah Munawarah PO.Box.6262 Kerajaan Saudi Arabia.
2-Hadits Shahih Imam Muslim (HSM); Imam Bukhari.
3-Kajian Al Qur’an dan Hadits shahih oleh Ustd.Dr.M.Nasim MA.; Ustd.Marzaini.
4-Study Islam Intensive (SII ke 6) pimpinan DR.M.Nasim MA.
5-Klasifikasi kandungan Al Qur’an oleh Choiruddin Hudhori SP.
6-Al Arba’in fii Ushuliddin, karya Imam Al Ghazali, diterjemahkan oleh Zaid Husein Alhamid.
***
sumber :
mailis syiar-islam@yahoogroups.com
oleh Sukarman.
Perhatian Artikel ini tidak untuk diperdebatkan. Apabila anda berbeda pendapat silahkan anda membuat artikel sendiri, berdasarkan dalil-dalil yang anda yaqini kebenarannya. Niat saya hanya menyampaikan satu ayat dua ayat agar umat Islam yang belum mengetahui, supaya mengetahui beberapa ayat-ayat Al Qur’an yang terkandung didalam artikel ini, bagi yang sudah mengetahui ya untuk mengingat kembali, setelah mengetahui mudah-mudahan bisa menambah iman dan takwa bagi mereka yang ikhlas dan mau mengamalkannya.
A’udzu billahis sami’il ‘aliimi minasy syaithaanir rajiim. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudara, dan Adik-adikku yang saya hormati, yang saya cintai dan insya Allah dirahmati, diberi petunjuk dan hidayah dan dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT).
RUKUN IMAN
Berdasarkan Al Qur’an, surat Al Baqarah, surat ke 2 ayat No. 177 sebagai berikut:
[2.177] Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
Beriman berdasarkan Al Qur’an:
(1)-Kepada Allah,
(2)-hari kemudian,
(3)-malaikat-malaikat,
(4)-kitab-kitab,
(5)-nabi-nabi
(6)-dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,
(7)-mendirikan shalat,
(8)-dan menunaikan zakat;
(9)-dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji,
(10)-dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.
Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
Beriman berdasarkan ilmu Fiqh dan Hadits adalah:
(1)-Allah SWT.
(2)-Malaikat-malaikat-Nya.
(3)-Kitab-kitab-Nya
(4)-Nabi-nabi-Nya dan Rasul-rasul-Nya.
(5)-Hari Akhir
(6)-Qodho dan Qodar
BERIMAN KEPADA ALLAH AZZA WA JALLA; MENGENAL, MENGETAHUI ZAT ALLAH AZZA WA JALLA,
Segala puji bagi Allah yang mengenalkan kepada hamba-Nya dengan kitab-Nya yang diturunkan melalui lisan nabi-Nya yang diutus, bahwa Dzat-Nya adalah Esa, tiada sekutu bagi-Nya; Maha Tunggal, tiada yang menyerupai-Nya; Tempat meminta yang tiada tandingan-Nya; Maha Manunggal yang tiada badingan-Nya. Allah Maha Qadim (Dahulu) tanpa permulaan bagi-Nya; maha Azali tanpa awal bagi-Nya; maha Kontinyu eksistensi-Nya tanpa akhir bagi-Nya; maha Abadi tanpa penghabisan bagi-Nya; Maha Pemelihara tanpa henti bagi-Nya; Maha Kekal tanpa keterputusan bagi-Nya. Dia senantiasa disifati dengan predikat Keagungan. Dia tidak dihinggapi kebinasaan dan keterputusan dengan berakhirnya masa dan waktu. Akan tetapi Dia-lah Yang Maha Awal, Maha Akhir, Maha Zhahir dan Maha Batin. Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dia mengetahui segala sesuatu. Subhanallaah.
TAQDIS (MENYUCIKAN ALLAH)
Allah bukanlah fisik tubuh yang terbentuk maupun wujud materi yang terukur. Dia tidak menyerupai fisik, baik dalam hal ukuran maupun kemungkinan untuk dapat dipilah. Dia bukan materi dan tidak pula ditempati materi lain, bukan kriteria dan tidak pula dimasuki oleh kriteria lain. Dia tidak menyerupai wujud tertentu dan tak ada wujud tertentu yang menyerupai-Nya. Dia tidak menyerupai sesuatu dan tidak ada sesuatupun yang menyerupai-Nya. Allah tidak dibatasi ukuran, tidak diliputi oleh wilayah dan arah. Dia juga tidak dikelilingi oleh lapisan-lapisan langit. Allah Ta’ala bersemayam di atas Arsy sebagaimana yang difirmankan-Nya dengan makna yang dikehendaki-Nya. Persemayaman yang terlepas dari konotasi persentuhan dan penetapan, tidak pula berkedudukan, bergerak dan berpindah. Arsy tidak menyangga-Nya, tetapi justru Arsy dan para penyangganya disangga oleh kelembutan kekuasaan-Nya, serta ditundukkan dalam genggaman-Nya.
Allah berada diatas Arsy dan diatas segala sesuatu hingga bintang-bintang Suraya. Ketinggian kedudukan itu tidak menambah kedekatan-Nya ke Arsy dan langit. Bahkan ia lebih tinggi derajat-Nya diatas Arsy, sebagaimana Arsy lebih tinggi dibanding bintang Suraya.
Meskipun begitu, Dia dekat dengan segala sesuatu yang ada, bahkan kedekatan-Nya dengan hamba-Nya lebih dekat daripada urat leher hamba itu sendiri. Dia Maha Menyaksikan segala sesuatu. Karena kedekatannya tidak menyerupai kedekatan secara fisik sebagaimana Dzat-Nya tidak menyerupai fisik. Dia tidak berada didalam sesuatu dan disinggahi oleh sesuatu. Maha Tinggi
Allah untuk dibatasi oleh ruang sebagaimana kesucian-Nya dari pembatasan waktu. Akan tetapi Allah sudah ada sebelum menciptakan ruang dan waktu. Keadaan-Nya sekarang seperti keadaan-Nya semula.
Sifat-sifat-Nya berbeda dengan makhluk-Nya. Tidak ada sesuatu yang lain di dalam Dzat-Nya dan Dzat-Nya tidak berada dalam sesuatu selain Dia. Allah suci dari perubahan dan perpindahan. Tidak ditempati makhluk dan tidak pula dipengaruhi oleh fenomena. Akan tetapi Dia senantiasa dalam keagungan sifat-sifat-Nya yang lepas dari pergeseran dan senantiasa dalam kesempurnaan sifat-sifat-Nya yang tidak memerlukan tambahan penyempurnaan.
Dzat Allah, secara logika, dapat diketahui keberadaannya dengan akal, dapat dilihat dengan matahati dan dengan kasat mata sebagai nikmat dan karunia dari-Nya bagi orang-orang yang saleh di surga yang abadi, sekaligus sebagai tambahan kenikmatan dengan memandang kepada Dzat-Nya yang mulia. Subhanallah.
KEKUASAAN ALLAH
Sesungguhnya Allah Maha Hidup, Maha Kekal, Maha Kuasa dan Maha Perkasa, tidak mengalami kekurangan maupun kelemahan. Dia tidak dihinggapi oleh kantuk dan tidur, tidak mengalami kebinasaan dan kematian. Allah yang menguasai kerajaan dan Alam Malakut, kekuasaan dan Alam Jabarut. Ia memiliki kekuasaan dan keperkasaan, penciptaan dan titah. Langit terlipat dalam kekuasaan-Nya, para makhluk ditundukkan dalam genggaman-Nya. Allah Maha Mandiri dengan penciptaan dan kreasi-Nya, Maha Tunggal dengan cipta dan karya-Nya. Ia menciptakan makhluk sekaligus amal-amal mereka, menentukan rezeki dan ajal mereka..
Tidak ada takdir yang luput dari genggaman-Nya, tidak ada pengelolaan segala sesuatu yang lepas dari kekuasaan-Nya. Kekuasaan-Nya tak terukur dan pengetahuan-Nya tak terbatasi. Subhanallah.
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. Subhanallah.
ILMU ALLAH
Allah maha Mengetahui segala yang maklum. Dia menyaksikan segala yang terjadi di dasar seluruh lapisan bumi hingga ujung langit yang tertinggi. Tidaklah luput dari pengetahuan-Nya sesuatu seberat atom pun di bumi dan langit. Bahkan dia mengetahui iringan semut hitam yang merayap di balik atas batu besar di malam gulita. Dia dapat menemukan gerak molekul di udara. Dia mengetahui rahasia sesuatu yang tersembunyi. Dia mengetahui bisikan hati, lintasan pikiran serta isi hati dengan pengetahuan yang Qadim (dahulu) dan Azali (masa yang tak terbatasi oleh sesuatu permulaan), bukan dengan pengetahuan yang muncul kemudian pada Dzat-Nya dengan proses perubahan dan perpindahan.. Subhanallah.
IRADAT (KEHENDAK ALLAH),
PENGERTIAN QODAR & QODHO (TAKDIR)
Allah menghendaki sesuatu yang ada, mengatur segala peristiwa. Maka tidak ada satupun di alam ini sedikit maupun banyak, kecil maupun besar, baik maupun buruk, manfaat maupun bahaya, keimanan maupun kekufuran, kebaikan maupun kemungkaran, keberuntungan maupun kerugian, kelebihan maupun kekurangan, keta’atan maupun kedurhakaan yang diberlakukan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala melainkan dengan ketetapan dan dengan Takdir-Nya, keputusan dan kehendak-Nya. Apapun yang dikehendaki-Nya, tentu akan terjadi dan yang tidak dikehendaki-Nya tentu tidak akan terjadi. Setiap pandangan dan bisikan tidak luput dari kehendak-Nya. Bahkan Dia-lah yang memulai, Dia pula yang akan mengembalikan. Firman Allah SWT: “ Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: " Kun” artinya “Jadilah!" maka terjadilah ia. Qs.36:82. Subhanallah..
Dia Maha Kuasa memberlakukan kehendak-Nya. Tidak ada yang bisa menolak keputusan-Nya, tidak ada yang dapat mengubah ketetapan-Nya. Seorang hamba takkan mampu mencari tempat menghindar dari maksiat kepada-Nya, kecuali dengan pertolongan dan kasih-Nya, iapun takkan mampu mematuhi-Nya, kecuali dengan pertolongan, rahmat, hidayah, inayah dan kehendak-Nya. Subhanallah.
Andaikata manusia dan jin, malaikat dan setan bekerjasama untuk menggerakkan atau menghentikan sebuah molekul di alam tanpa keinginan dan kehendak-Nya, (kehendah Allah SWT) niscaya mereka takkan sanggup melakukannya.
Sesungguhnya kehendak Allah berdiri sendiri di antara totalitas sifat-sifat-Nya. Dia senantiasa konsisten bersifat begitu sejak Zaman Azali, menghendaki adanya sesuatu pada masa-masa yang ditetapkan-Nya. Sehingga segala sesuatu muncul pada masa-masa yang dikehendaki-Nya pada Zaman Azali-Nya tanpa adanya pengajuan maupun penundaan. Akan tetapi semua itu terjadi sesuai dengan pengetahuan dan kehendak-Nya tanpa pergantian atau perubahan. Allah mengatur segala urusan tanpa proses pemikiran maupun penantian waktu. Oleh karena itu, Dia tidak disibukkan oleh urusan demi urusan. Subhanallah.
Pembahasan
Ketahuilah, bahwa pemahaman ini, hakekat ini seringkali menggelincirkan langkah para pemikir, dan memang sudah banyak orang yang tergelincir. Karena pembuktiannya yang tidak sempurna berkait erat dengan gelombang besar samudera tauhid, sementara mereka mencarinya dengan pembahasan, pembahasan,dan pembahasan; perdebatan, perdebatan dan perdebatan terus..
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam. Telah bersabda: “Suatu kaum tidak akan tersesat setelah mendapat petunjuk, kecuali karena mereka terlibat perdebatan”. Mereka menjadikan ayat-ayat Al Qur’an sebagai dalil dengan menafsirkannya sendiri-sendiri, padahal mereka bukan ahli tafsir. Sebab andaikata setiap orang mencapai predikat ahli tafsir, niscaya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam. Tidak mendo’akan Ibnu Abbas r.a. dengan sabdanya (yang artinya): “Ya Allah, pahamkanlah dia tentang agama dan ajarilah dia dengan takwil (tafsir).”
Dan tentu Ya’qub tidak akan berkata kepada Yusuf a.s. (yang artinya): “Dan demikianlah Tuhanmu memilihmu (untuk menjadi Nabi) dan mengajarimu sebagian dari ta’bir mimpi-mimpi.” Qs.10: 6
Imam Az-Zamakhsari dalam kitab Al-Kasysyaf saat menafsirkan ayat tersebut menjelaskan: “Yang dimaksud oleh ayat tersebut makna-makna dari kitab kitab Allah dan sunah-sunah para Nabi ‘alaihiwassalam serta tujuan dan maksudnya yang masih tersamar bagi manusia. Kamu (Yusuf) akan menafsirkan dan menjelaskannya kepada mereka serta menunjukkan kepada mereka hikmah-hikmahnya yang masih tersembunyi.”
Manusia sangat terbatas ilmunya, maka dikatakan kepada mereka, “Diamlah. Kalian tidak diciptakan untuk ini. Allah tidak akan ditanya tentang apa yang dilakukan-Nya, dan merekalah yang ditanya.”
‘Seandainya mereka memikirkan dosa-dosa mereka, niscaya mereka tidak akan berdebat mengenai tafsir dan menafsirkan Al Qur’an. Dan apabila pelita sebagian mereka akan bertaburkan cahaya dari nur Allah. Minyak mereka jernih hingga nyaris bersinar, meskipun tidak disentuh api. Maka memancarlah cahaya diatas cahaya. Seluruh penjuru alam Malakut yang ada dihadapan mereka akan bersinar kemilau dengan cahaya Tuhannya. Sehingga mereka akan dapat memahami makna dan hakikat segala persoalan sebagaimana mestinya.”
Barangsiapa ingin mengetahui misteri Alam Malakut, ia harus setia bertahan di gerbang mereka dengan penuh cinta, keikhlasan, kejujuran dan berpaling dari musuh-musuh mereka serta mematuhi perintah-perintah mereka dan berusaha membuat mereka berkenan.
Begitu pula siapapun yang ingin mengetahui misteri Rubuhiyah (hakekat ketuhanan), ia harus setia bertahan di pintu Allah Azza Wa Jalla dengan penuh cinta, keikhlasan, kejujuran, sikap mengagungkan, rasa malu, kepatuhan terhadap perintah-perintah-Nya, jera dari maksiat, kesungguhan, menghadap dengan penuh antusias dan siap sedia menerima karunia-karunia Allah, sesuai sabda Nabi Saw. (yang artinya): “Sesungguhnya Tuhanmu senantiasa mempunyai karunia-karunia pada hari-harimu sepanjang tahun, maka siap sedialah kalian untuk menerimanya.”
Dan berusaha mendapat rida Allah. Jika tidak mampu melakukan itu, hendaklah ia berkeyakinan mengenai ini sebagaimana keyakinan Abu Hanifah rahimabullah dan para muridnya ketika mereka berkata, “Pemunculan kemampuan pada hamba adalah perbuatan Allah, sedangkan penggunaan kemampuan yang dimunculkan itu adalah perbuatan hamba secara hakiki bukan sekedar majaz. (majaz berarti kiasan).
Allah Subhanahu Wa Ta’ala menguji keimanan seseorang dengan segala macam cobaan, sejauh mana keyaqinan, keimanan, ketakwaan orang tersebut.
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. Qs.2: 214
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. Qs.2: 155, 156 & 157.
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhmahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. Qs (57): 22 & 23.
ALLAH SWT MENGAZAB KEPADA SIAPA YANG DIKEHENDAKI-NYA.
“Allah mengazab siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi rahmat kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan hanya kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan. Dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di bumi dan tidak (pula) di langit dan sekali-kali tiadalah bagimu pelindung dan penolong selain Allah”. QS. 29: 21 & 22
“Katakanlah: "Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Tuhanku." Barang siapa yang dijauhkan azab daripadanya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata. Jika Allah menimpakan suatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu. Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Qs.Al An ‘Aam (6): 15, 16,17 & 18.
ALLAH SWT MEMBERIKAN MUSIBAH KEPADA SIAPA YANG DIKEHENDAKI-NYA.
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhmahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Qs.57:22 dan baca 29:21,22; 6:17
Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk (hidayah) kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.Qs.At Taghaabuun (64): 11
Musibah, adalah dari perbuatan tangan manusia sendiri. Qs. 30:36; Qs.42:30
Musibah, adalah karena penduduknya banyak yang kafir. Qs.13: 31
Musibah, bila anda mendapat musibah dan cobaan, maka sabar dan sholatlah Qs..2:153,155,156,157
ALLAH SWT MENENTUKAN UMUR DAN AJAL MANUSIA:
“Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauhim Mahfuz). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah. QS.Fathir (35): 11 - -
Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir. Qs.Az Zumar (39): 42
AllAH SWT MENENTUKAN AJAL MANUSIA:
Ajal (umur) manusia tidak bisa diundur, tidak bisa dimajukan.Qs.15:5; 35:11; 23:43; 63:11
Ajal manusia: Ruh, setiap yg berjiwa (ber-Ruh) akan merasakan mati. Qs.2:185; 29:57
Ajal manusia: Tidak ada yg bisa menghindar dari kematian, bila ajal sudah tiba. Qs.4:78
Ajal, Sesuatu yg berjiwa (ber-Ruh) tidak akan mati, melainkan dengan izin Allah. Qs.3:145
Ajal, umur manusia dan kelaminnya sudah ditentukan. Qs. 6:2; 35:11; 40:67,68
Ajal, kematian jalan menuju kealam barzah (kubur). Qs.23:100
Ajal, sebab orang mati, bukan karena sakit, musibah dll, karena ajal sudah tiba. Qs.3:145
Ajal, manusia bila mati, ruhnya kembali kepada Tuhannya. Qs.39:42
Ajal, Alam kubur, siksa kubur tidak ada, yang ada teror Qs.39:42; Qs.40:45,46
Firman Allah SWT yang artinya:
Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Qs.Al Munaafiqun (63): 10 & 11
Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes, air mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami (nya). Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. Qs.40: 67 & 68
Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Qs.3:145
Tidak ada suatu umat pun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan (nya).Qs.Al Hijr (15): 5
Tidak (dapat) sesuatu umat pun mendahului ajalnya, dan tidak (dapat pula) mereka terlambat (dari ajalnya itu). Qs.Al Mu’minuun (23): 43
Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh? "Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya.. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Qs. Al Munaafiquun (63): 9, 10 & 11
SAMA’ DAN BASHAR ALLAH
Allah Ta’ala Maha Mendengar lagi maha Melihat. Tidak ada sesuatupun yang luput dari pendengaran-Nya, meskipun tersembunyi. Tidak ada sesuatupun yang luput dari penglihatan-Nya, meski teramat kecil. Pendengaran-Nya tidak bisa terhalang oleh jarak yang sangat jauh dan penglihatan-Nya tidak bisa terhalang oleh kegelapan. Dia bisa melihat tanpa bola mata maupun pelupuk mata. Dia bisa mendengar tanpa gendang telinga maupun telinga. Dia bisa mengetahui tanpa hati, bisa bekerja tanpa anggota tubuh, bisa mencipta tanpa alat. Hal ini karena sifat-sifat-Nya tidak menyerupai sifat-sifat makhluk sebagaimana Dzat-Nya tidak menyerupai makhluk. Subhanallah.
PERBUATAN-PERBUATAN ALLAH
Tidak ada sesuatu selain Allah yang wujud, melainkan ia muncul dengan perbuatan-Nya, berlangsung berkat keadilan-Nya dengan bentuknya yang paling baik dan sempurna, paling lengkap dan proporsional. Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana dalam perbuatan-Nya, Maha Adil dalam keputusan-Nya.
Keadilan-Nya tidak bisa dianalogikan dengan keadilan manusia. Karena dari manusia bisa muncul tindakan Zalim (aniaya) dengan tindakannya pada milik orang lain. Sedangkan dari Allah Ta’ala tidak mungkin muncul tindakan zalim. Karena milik-Nya tidak sama dengan milik hamba-Nya. Sehingga tindakan terhadapnya bukanlah kezaliman.
Manusia dan jin, setan, malaikat, langit, bumi, hewan, tumbuhan, materi, gejala, yang abstrak dan yang nyata, adalah sesuatu yang muncul kemudian (baru) yang diciptakan Allah dengan kekuasaan-Nya setelah sebelumnya tidak ada dalam bentuk penciptaan dan pemunculan. Pada Zaman Azali hanya ada Allah sendiri dan tidak ada sesuatu selain Dia (Allah). Kemudian Allah menciptakan makhluk untuk menampakkan kekuasaan-Nya dan merealisasikan kehendak-Nya. Karena suatu kalimat yang benar pada Zaman Azali, yaitu firman-Nya: “Aku adalah gudang yang tersembunyi, maka Aku ingin dikenal.” Hal itu bukan karena Dia membutuhkan dan memerlukannya. Dan sesungguhnya Allah Maha Utama dengan penciptaan, kreasi, dan pembebanan, bukan karena wajib. Dan Allah Maha Memberi kenikmatan dan kebaikan, bukan karena keharusan. Allah mempunyai karunia, kebaikan, kenikmatan dan pemberian. Karena Allah Maha Kuasa untuk menimpakan berbagai macam siksaan atas para hamba-Nya, menguji mereka
dengan berbagai macam penderitaan dan penyakit. “audzubillahi mindzalik.
Andaikata Dia lakukan semua itu, maka hal itu semata merupakan keadilan dari-Nya, bukan merupakan perbuatan yang buruk maupun kezaliman. Sesungguhnya Allah memberi pahala kepada hamba-Nya karena ketaatan yang mereka lakukan sesuai dengan hukum kemurahan dan keadilan-Nya, bukan dengan hukum hak dan kewajiban. Karena tidak wajib bagi-Nya melakukan sesuatu perbuatan tertentu dan tidak mungkin muncul tidakan zalim dari-Nya.
Tidak wajib adanya tuntutan hak bagi seseorang atas Allah. Sedangkan hak-Nya untuk ditaati oleh makhluk ciptaan-Nya adalah sesuatu yang wajib dengan mewajibkan hak itu melaui lisan para nabi-nabi-Nya bukan menurut akal dan logika semata-mata. Akan tetapi Dia mengutus para rasul dan menampakkan kebenaran mereka dengan mukjizat-mukjizat yang nyata. Kemudian mereka menyampaikan perintah, larangan, janji dan ancaman-Nya. Maka makhlukpun (manusia) wajib membenarkan agama yang mereka bawa. .Subhanallah.
SIAPAKAH TUHANMU? TUHANKU ADALAH ALLAH SWT
Apabila anda ditanya: Siapakah Tuhanmu? Maka katakanlah: Tuhanku adalah Allah, yang telah memelihara diriku dan memelihara semesta alam ini dengan segala nikmat yang dikaruniakan-Nya. Dan Dialah sembahanku, tiada bagiku sesembahan yang haq selain Dia ( Allah ). Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
“Segala puji hanya milik Allah Tuhan pemelihara semesta alam”. (QS.Al Fatihah ayat 1).
Al Qur’an, Surat Thaahaa, surat ke 20 ayat No. 14 sebagai berikut:
[20.14] Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku.
Semua yang ada selain Allah disebut Alam, dan aku adalah salah satu dari semesta alam ini. Selanjutnya jika anda ditanya: Melalui apa anda mengenal Tuhan Allah? Maka hendaklah anda jawab: Melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya dan melalui ciptaan-Nya. Diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah: malam, siang, matahari dan bulan. Sedang diantara ciptaan-Nya ialah: tujuh langit dan tujuh bumi beserta segala makhluk yang ada di langit dan di bumi serta yang ada di antara keduanya.
DIANTARA TANDA-TANDA KEKUASAANNYA IALAH:
Al Qur’an, surat Al Fushshilat, surat ke 41 ayat No. 37 sebagai berikut:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah kamu bersujud kepada matahari dan janganlah (pula kamu bersujud) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya jika kamu benar-benar hanya kepada-Nya beribadah”.(QS.41:37).
Al Qur’an, Surat Al A’Raaf, surat ke 7 ayat No. 54 sebagai berikut:
“Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang, senantiasa mengikutinya dengan cepat. Dan Dia (ciptakan pula) matahari dan bulan serta bintang-bintang (semuanya) tunduk kepada perintah-Nya. Ketahuilah hanya haq Allah mencipta dan memerintah itu. Mahasuci Allah Tuhan semesta alam”. (QS.7: 54).
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak”. QS.30: 20.
Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS.Ar Ruum (30):21dan baca Qs.22, 23, 24, 25.
DIMANAKAH ALLAH SWT ITU? ALLAH BERSEMAYAN DI ATAS ARSY.
Al Qur’an, Surat As Sajdah (surat ke 32) ayat No. 4.
Artinya: “Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy’. Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” Qs,As Sajdah (32): 4.
Arsy-Nya Allah tiada orang yang bisa mengetahui.
Al Qur’an, Surat As Sajdah (surat ke 32) ayat No. 5.
Artinya: “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”. Maksudnya “urusan itu naik kapada-Nya” ialah beritanya yang dibawa oleh malaikat, ayat ini suatu tansil bagi kebesaran Allah dan ke-Agungan-Nya.
Al Qur’an, Surat Ali Imran, surat ke 3 ayat No. 1 dan 2 sebagai berikut:
Alif laaam miim, Allah tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainakan (kecuali) Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluq-Nya.
TIDAK ADA YANG BERHAK DISEMBAH MELAINKAN DIA (ALLAH)
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (Yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadillan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian). Tak ada Tuhan (Yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Qs Ali Imran (3): 18.
Al Qur’an, Surat Thaahaa, surat ke 20 ayat 14 sebagai berikut:
[20.14] Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku.
Al Qur’an, Surat Al Baqarah, surat ke 2 ayat No. 21, 22::
Artinya: “Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa (Tuhan) yang telah menjadikan untukmu bumi sebagai hamparan dan langit sebagai atap, serta menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengan air itu Dia menghasilkan segala buah-buahan sebagai rezki untukmu. Karena itu, janganlah kamu mengangkat sekutu-sekutu bagi Allah, pada hal kamu mengetahui”. (QS.Al Baqarah (2) ayat 21-22).
“Sembahlah Allah dan jangan kamu mempersekutukan sesuatu apapun engan-Nya”. “Dan Dia bersama kamu dimana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”. QS.Al-Hadiid (57): 4
Allah, tiada Tuhan selain Dia,
sembahlah Allah saja. Qs.16: 36; Qs.20:14; Qs.59:22,23
Yang memberi nama Allah, Allah sendiri. Qs. 20: 14
Tidak ada yang mampu menciptakan kecuali Allah. Qs.40:62; 32:4
Tidak ada yang dapat memberi rezeki kecuali Allah. Qs.11:6
Tidak ada yang dapat memberi manfaat kecuali Allah. Qs.6:16; 10:107
Ttidak ada yg dapat mematikan/menghidupkan kecuali Allah. Qs.2:28; 30:40; 44:8
Tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah. Qs.20:14
Tidak ada yang dapat memberi perlindungan kecuali Allah. Qs.47:11; 2:257; 3:150; 4:45
Tidak ada yang dapat memberikan hidayah kecuali Allah. Qs.10:100; 28:56
Tidak ada yang dapat memberikan pertolongan kecuali Allah. Qs.40:51,52; 47:7
Tidak ada yang dapat memberikan ketenangan jiwa kecuali Allah. Qs.13:28; 48:4-6
Malaikat berserah diri, tunduk, patuh, ta’at, rela, ikhlas diatur oleh Allah. Qs.7:206; 66:6
Allah memberikan kebebasan kepada manusia mau kafir atau mau beriman. Qs.18:29
Durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya, dianggap sesat = neraka. Qs.33:36
Melanggar perintah dan larangan Allah akan di adzab. Qs.24:63
Selalu mengingat Allah, hati menjadi tenteram. Qs. 13:28
Segala apa yg ada dilangit dan dibumi bertasbih kpd Allah, kecuali…Qs. 62:1;59:24;13:13.
Allah berjanji jika kamu mau bertakwa, Allah akan mengampuni dosa-dosamu. Qs.8:29
Berpaling dari peringatan Allah, dihari kiamat buta. Qs.20:124 s/d 126
Allah akan menolong kita, bila kita menolong Allah. Qs.47:7
Allah, Maha Esa, tiada beranak dan tiada diperanakan, tdk seorangpun setara dg Dia. Qs.112:1-4
Allah, Yang Menciptakan, Yang mengadakan, Yang Membentuk Rupa dsb. Qs.59:24
Allah, bersemayam diatas Arsy. Qs.32:4; Qs.7:54; Qs.10:3
Allah, segala apa yg ada dilangit &dibumi tunduk, patuh kpd sunnatullah. Qs..3:83;24:41; 36:37-40
Allah, malaikat tunduk patuh, ta’at kpd Allah. Qs.7:206; 66:6
Allah, luasnya kalimat2 Allah, laut buat tinta, kayu buat pena tdk cukup. Qs.31:27; 18:109
Allah mengetahui segala yg ada dilangit, dibumi dan diantaranya. Qs.20:98; 2:33; 22:70; 34:1,2
Allah mengetahui segala isi hati manusia yang lahir maupun batin. Qs.27:74; 28:69; 6:3
Allah mengetahui apa yang dilahirkan dan apa yang dirahasiakan Qs.16: 19
Allah mengetahui gerak-gerik isi hati mnsia, lebih dekat dari urat leher manusia. Qs.50:16
Allah mengetahui segala sesuatu. Qs.58: 7
Allah, hanya Allah yang mengetahui yang ghoib. Qs.6:59; Qs.27:65; 31:34
Allah, hanya Allah yang mengetahui kapan Hari Kiamat. Qs.7: 187
Allah, hanya Allah yang mengetahui kapan Hari Kebangkitan. Qs.33:63
Allah, hanya Allah yang memegang kunci2 yg ghoib, dan yg nyata.Qs.6:59; 27:65; 32:6;
Allah, tidak diciptakan jin dan manusia, kecuali untuk mengabdi kpd Allah. Qs.51:56
Allah murka, manusia tidak mempergunakan akalnya.. Qs.10:100; 17:36; 8:22; 7:179
Allah memegang jiwa (ruh) org yg mati dan disimpannya dialam barzah/kubur.Qs.39:42
Allah, bila menghendaki sesuatu, jadi maka jadilah ia. Qs.6:73; Qs.36: 82;
Allah, mengampuni dan menyiksa adalah hak Allah. Qs.3: 129; Qs.2: 284
Allah, mengazab dan memberi rahmad adalah hak Allah. Qs.29: 21, 22
Allah menyesatkan atau memberi hidayah kpd org yg dikehendaki. Qs.74: 31; Qs. 18:17
Allah, bila anda menyembah dua Tuhan. (menyekutukan-Nya=musyrik). Qs.16: 51
Allah, mengingat Allah, kapan saja, dimana saja. Qs.4: 103
Allah, tidak menerima hukum-hukum Allah, dianggap kafir. Qs.5: 5
Allah, melanggar ketentuan-ketentuan Allah, dimasukkan ke neraka. Qs.4:14
Allah, durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya = sesat = neraka. Qs.33:36
Allah, melupakan Allah, dilupakan juga oleh Allah di Hari Yaumul Hisab. Qs.32: 14
Allah, keputusan Allah mutlak tidak bisa ditawar tawar. Qs.50: 29
Allah, ketetapan Allah (Sunnatullah) tidak bisa dirubah-rubah. Qs.33:62; 50:29
Allah, Buku besar Allah, Lauhim Mahfuzh. Qs. 85: 22
Allah, siapakah yang lebih benar perkataannya selain Allah. Qs.4:87
Allah mengutus Nabi s.a.w. untuk seluruh umat. Qs.21:107; 34:28; 4:79; 7:158; 5:15,16
Allah, sangat marah dianggapnya mempunyai anak. Qs.19: 88 s/d 91
Allah, melapangkan dan menyempitkan rezeki kpd siapa yg dikehendaki. Qs.17:30,
Allah, dilaknati Allah yg mengatakan Uzair putra Allah, Al Masih putra Allah. Qs.9:30
Allah, sangat marah apabila kamu tahu ada kemungkaran, tetapi kamu tdk melarangnya. Qs.2:159
Allah berjanji jika kamu benar-benar bertakwa, Allah akan mengampuni dosa-dosamu. Qs.8:29
Allah menimpakan adzab (siksaan) bukan hanya kepada org musyrik dan kafir saja. Qs.8:25
Allah melarang berdoa menghadap ke langit. Qs.2:144 baca FN-Menghadaplah ke kiblat.
Allah, segala apa yg ada dilangit & dibumi tunduk patuh kpd Allah, kecuali mnsia.Qs.3:83;36:38,39
Allah, senantiasa bertasbih kpd Allah, apa yg ada (dilangit dan dibumi). Qs..62:1; 59:24; 24:41
Allah, guruh dan malaikat bertasbih kpd Allah, krn takut kepada Allah. Qs.Ar Ra’ad (13):13
Allah, durhaka kpd Allah dan Rasul-Nya, dianggap sesat oleh Allah. Qs.Al Ahzab (33):36
Allah, segala apa yg ada dilangit & dibumi ta’at, tunduk, patuh kpd Allah. Qs.3:83; 24:41; 7:54
Allah memberikan kebebasan kepada manusia mau beriman atau mau kafir. Qs.18:29
Allah mengilhamkan kepada ruh manusia dengan kefasikkan dan ketakwaan. Qs.91:8
Allah tidak membebani manusia, melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Qs.2:286
Allah, tidak menta’ati Allah dan Rasul-Nya dan ketentuan-ketentuan-Nya, neraka Qs.4:14
Allah memberikan janji bila manusia mau menta’ati Allah dan Rasul-Nya dan mengikuti ketentuan-ketentuan-Nya dijamin masuk surga. Qs.4:13
Allah memberikan janji kepada manusia, bila tidak menta’ati Allah dan Rasul-Nya dan tidak mengikuti dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, maka akan dimasukkan kedalam neraka. Qs.4:14
Allah yang menciptakan matahari, bulan, bintang, bumi dan segala makhluk yang ada dilangit dan dibumi. Qs.7:54; 32:4; 10:3; 40:62
Allah berjanji apabila manusia benar-benar menjalankan hukum Taurat, Injil dan Al Qur’an, maka Allah akan melimpahkan makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka Qs.5:66;
Allah berjanji, akan melimpahkan berkah dari langit dan dari bumi, bila penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa. Qs.7: 96 s/d 102
Allah, segala apa yang ada dilangit dan dibumi, berserah diri, tunduk, patuh, ta’at, rela, ikhlas diatur oleh Allah (Sunnatullah = ketetapan Allah =The Law of Nature), kecuali sebagian besar manusia dan jin, setan, iblis (JSI).Qs.3:83; 24:41; 36:37 s/d 40
Agama, yang diridhoi Allah hanyalah Agama Islam. Qs.3: 19
Agama, selain agama Islam tidak diterima oleh Allah, sia-sia amalannya. Qs.3:85
Agama, selain agama Islam, tidak dipandang beragama, sia-sia amalannya. Qs.5:68
Agama, sia-sialah mereka yg mempertahankan agamanya, selain Agama Islam. 57:29; 5:68
Agama, bila anda beragama selain Agama Islam, dianggap kafir oleh Allah. Qs..3: 19, 85.
Agama, semua agama tidak sama? Qs.3:19,85; 5:72,73; 9:30,31,32,33; 4:48; 20:100,101,102
Agama, agama Islam menyempurnakan agama-agama yang lainnya.Qs.9:32
Agama, apabila pindah ke Agama Islam, Allah akan mengampuni dosanya. Qs.5:65,69; 2:62
Agama Kristen sudah menyimpang jauh. Qs.2:75; 9:31; 5:116,117; 5:72,73; 9:30;
Agama Kristen sudah menyimpang jauh. Baca bab Penyimpangan Agama Kristen.
Agama, mendustakan agama.Neraka wail tempatnya Qs.107:1 s/d 7
Agama, tidak ada paksaan masuk Agama Islam.(Mau kafir, mau Islam) Qs.2: 256..
Agama, mau beriman atau mau kafir, silahkan. Qs. 18:29
Agama, mau bertakwa atau mau fasik, silahkan. Qs.91:8,9,10
Agama, beragama Islam, masuklah secara keseluruhan (Kaaffah). Qs.2: 208,42; 49:14; 3:102
Agama, anda mengikuti agama nenek moyang atau Agama Islam? Qs.5: 104
Agama, agama Islam asalnya hanya satu. Qs.23:52; Qs.21: 92;
Agama, memecah belah agama, mem-bangga2kan gol.,(sesat & musyrik):Qs.23: 52,53,54; 30:31,32,
Agama, kebenaran agama adalah dari Tuhanmu. Qs. 2: 147
Agama, menolong agama Allah, Allah akan menolong kita. Qs.47: 7; 61:14; 22:40;
Agama, Org Yahudi, Nasrani tdk senang kpd kamu hingga kamu mengikuti Adatnya. Qs.2:120.
Agama, manusia pada dasarnya beragama tauhid (meng-esakan Allah). Qs. 30:30
Agama, ikutilah agama Allah, jangan mengikuti agama bapak-bapak & nenekmoyangmu. Qs.31:21; 5:104; 2:170; 7:28; 43:22 s/d 25
Agama, ikutilah agama Allah, jangan mengikuti orang banyak, orang banyak akan menyesatkanmu. Qs.6:116; 10:36; 53:28; 2:170
Agama, ikutilah agama Allah, tinggalkan adat kebiasaan, atau akan dibinasakan oleh Allah.Qs.26:135-139
Agama, mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal berserah diri apa yg ada dilangit dan apa yang ada dibumi. Qs.3:83
“Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa” (QS.Al-Hadiid ayat 25)
“Dia-lah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakkal kepada Allah saja” (QS..At-Taghaabun ayat 13)
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tiada sesembahan (yang haq) selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosa-dosamu”. (QS.Muhammad (47) ayat 19).
“Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”. QS.65: 3
“(Dia-lah) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung. (QS.Al-Muzzammil (73) ayat 9)
“Tuhanmu itu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang” (QS.Al-Baqarah (2) ayat 163)
“Ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu-persatu” (QS.Al-Jiin (72) ayat 28).
“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. (QS.As Sajdah (32) ayat 7).
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (QS.As Sajdah (32) ayat 9).
“Dari apakah Allah menciptakannya? (manusia) Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya". (‘Abasa (80) ayat No. 18-19)
“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah, karena itu janganlah kamu menyembah seorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah”. (QS.Al Jinn (72) ayat 18)
“Dan barangsiapa menyembah sesembahan yang lain di samping (menyembah) Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang itu, maka benar-benar balasannya ada pada Tuhannya. Sungguh, tiada beruntung orang-orang kafir itu". ( QS.23: 117).
“Yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy”. (QS.At-Takwiir (81) ayat 20)
“Padahal Allah mengepung mereka dari belakang mereka. Bahkan yang didustakan itu ialah Al-Qur’an yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh”. QS.Al-Buruuj (85): 20-22
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdo’alah kamu kepada-Ku niscaya akan Ku-perkenankan bagimu”. “Sesungguhnya, orang-orang yang enggan untuk beribadah kepada-Ku pasti akan masuk neraka dalam keadaan hina-dina". (QS. Ghaafir/ Al Mu’min (40) ayat 60)
“Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku (Allah) jika kamu benar-benar orang yang beriman”. (QS. Ali Imraan (3) ayat 175)
“Untuk itu, barang siapa yang mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal shaleh dan janganlah mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya”. (QS. Al Kahfi (18) ayat 110)
“Dan hanya kepada Allah-lah supaya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. (QS.Al Maa’idah (5) ayat 23.
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Dia-lah yang akan mencukupinya….”. (QS.Ath Thalaaq (65) ayat 3)
“Sesungguhnya mereka itu senantiasa berlomba-lomba dalam (mengerjakan) kebaikan-kebaikan serta mereka berdoa kepada Kami dengan penuh minat (kepada rahmat Kami) dan cemas (akan siksa Kami), sedang mereka itu selalu tunduk hanya kepada Kami”. QS.21: 90
“Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takulah kepada-Ku (Allah) QS.2:150
“Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia”. (QS.Yasiin (36): ayat 82)
“Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu serta berserah dirilah kepada-Nya (dengan mentaati perintah-Nya), sebelum datang adzab kepadamu kemudian kamu tidak dapat tertolong (lagi)”. QS.Alz Zumar (39) ayat 54).
“Apabila kamu memohon pertolongan, maka memohonlah pertolongan kepada Allah.”. (Hadits Riwayat At Tirmidzi).
“Katakanlah:Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh”(QS.113:1)
“Katakanlah:Aku berlindung kepada Tuhan Manusia, Penguasa Manusia”(QS.114:1-2)
Falillaahil hamdu robbis samaa waati wa robbil ardhi robbil ‘aalamiin. (QS.Al Jaatsiyah (45) ayat 36). Maka bagi Allah lah segala puji, Tuhan langit dan Tuhan bumi, Tuhan semesta alam.
Kita meyakini Rububiyah Allah SWT, yaitu bahwa Dialah Tuhan Yang Menjadikan, Memiliki dan Mengatur semua alam ini. Kita meyakini Uluhiyah Allah SWT, yaitu bahwa Dialah Tuhan Yang harus Disembah. Menyembah selain kepada Allah adalah salah.
Allaahu laa ilaaha illaa huwa rabbul ‘arsyil ‘azhiim. Allah tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Dia. Tuhan yang mempunyai ‘Arsy yang besar (yang agung). (Qs.An Naml (27) ayat 26.
Dan Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nya-lah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nya-lah segala penentuan dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (QS.28:70). Maksudnya: Allah sendirilah yang menentukan segala sesuatu dan ketentuan-ketentuan itu pasti berlaku dan Dia pulalah yang mempunyai kekuasaan yang mutlak.
Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (QS.Al Qashash (28) ayat 88).
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.( QS.Al ‘Ankabuut (29) ayat 6-sebagian). Keterangan yang memerlukan itu manusia, bukan Allah.
Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia. (QS.29:10 –sebagian).
Dan sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman: dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang munafik.(QS.Al ‘Ankabuut (29): 11.
Allah mengazab siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi rahmat kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan hanya kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan. (Qs.29: 21).
“Laa ilaaha illallaahul ‘azhimul halim, Laa ilaaha illallaahu rabbul ‘arsyil ‘azhim, Laa ilaaha illallaahu rabbussamaawaati wa rabbul ardhi, Wa rabbul ‘arsyil karim”. Tidak ada tuhan selain Allah yang Maha Agung lagi Maha Penyantun. Tidak ada tuhan selain Tuhan ‘Arsy yang agung. Tidak ada tuhan selain Allah, Tuhan langit dan bumi, dan Tuhan ‘arsy yang mulia. (Terjemah Hadish Shahih Muslim buku IV No.2351).
Kita meyakini ke Esa-an Allah, bahwa tiada satu pun yang mempersekutui-Nya, baik dalam rububiyah maupun dalam uluhiyah ataupun dalam asma’ dan sifat. Firman Allah dalam Al Qur’an: “Tuhan langit dan bumi dan apa-apa yang diantara keduanya. Sebab itu sembahlah Dia dan sabarlah dalam menyembah-Nya. Adakah engkau ketahui ada sesuatu yang sama dengan Dia”. Qs.19: 65.
Kita semua meyakini: “Allah, yang tiada tuhan (yang paling berhak disembah) melainkan Dia, Yang Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tiada Ia mengantuk dan tidak pernah pula Ia tidur. Bagi-Nya segala apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat (pertolongan) disisi-Nya melainkan dengan izin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang dihadapan mereka dan apa-apa yang ada dibelakang mereka, dan mereka tidak akan mengetahui ilmu-Nya. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi, dan tidak susah bagi Allah memelihara langit dan bumi itu. Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar” (QS.Al Baqarah ayat 255 (ayat kursi).
Al Qur’an, Surat Al Jumuah, surat ke 62 ayat No.1 :
Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Qs.Al Jumu’ah ayat 1).
Al Qur’an, Surat Al Hasyr, surat ke 59 ayat No. 22 s/d 24 :
”Dialah Allah, yang tiada Tuhan (yang paling berhak disembah) kecuali Dia. Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Dia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dia-lah Allah, yang tiada Tuhan (yang paling berhak disembah) kecuali Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang memiliki Segala Keagungan. Maha Suci Allah dari segala apa yang dipersekutukan. Dia-lah Allah, Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan (dari tiada menjadi ada), dan Yang Maha Membentuk rupa dengan indahnya, Yang Mempunyai nama-nama paling baik. Semua yang ada dilangit dan di bumi mengucapkan tasbih kepada Allah. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. Al Hasyr(59) ayat 22-24).
Dan kita mempercayai: “Kepunyaan Allah apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi. Dia ciptakan apa-apa yang dikehendaki-Nya. Dia berikan anak perempuan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, Dia berikan anak lelaki kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Atau Dia berikan laki-laki dan perempuan berpasangan, dan Dia jadikan pula ada yang mandul (tidak beranak) kepada siapa-siapa yang dikehendaki-Nya. Sungguh Dia Maha Mengetahui dan Maha Kuasa”. (QS.As Syura (42) ayat 39-40).
Dan kita meyakini: “Tidak satupun yang menyerupai-Nya. Dia Maha Mendengar dan Maha Melihat. Kepunyaan Allah perbendaharaan langit dan bumi. Dia berikan rizki kepada yang dikehendaki-Nya dan Dia batasi rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”.(QS.As Syura (42) ayat 11).
Dan kita mempercayai: “Tidak satupun yang melata dibumi ini melainkan Allah yang memberi rezkinya dan Dia mengetahui tempat menetapnya dan tempat pemeliharaannya. Semua itu ternukil dalam kitab yang nyata”. (QS.Al Hud (11) ayat 6).
Kita meyakini: “Dan di sisi Allah kunci-kunci segala yang ghaib, tidak ada orang yang mengetahui kecuali Allah. Dia mengetahui segala yang ada di daratan dan apa apa yang ada dilautan. Dan tiada sehelai daunpun yang jatuh melainkan Dia mengetahuinya (pula). Dan tiada sebutir bijipun dalam kegelapan bumi, dan tiada sesuatupun yang basah atau yang kering melainkan tertulis dalam kitab yang nyata” (QS.Al An’am (6) ayat 59).
Kita meyakini bahwa: “Sesungguhnya disisi Allah ketentuan akan hari kiamat. Dan Dialah yang menurunkan hujan dan Mengetahui apa yang berada dalam rahim. Sedangkan setiap pribadi tidak tahu apa yang akan dikerjakannya esok, tidak tahu pula di bumi mana tempat dia akan meninggal. Sesungguhnya Allah itu Maha Mengetahui dan Maha Mengenal”. (Qs Luqman (31) ayat 34).
Dan kita mempercayai, bahwa Allah itu berbicara ( Mutakallim) kapan saja dikehendaki-Nya, dan dengan cara yang dikehendaki-Nya. Di dalam Al Qur’an dikatakan: “ Dan Allah telah berbicara dengan Nabi Musa dengan sebenar-benarnya”. (QS.An Nisa’(4): 164).
Dalam ayat lain disebutkan: “ Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan, dan Tuhan telah berfirman langsung kepadanya”. (kepada Nabi Musa AS) (QS.Al A’raf (7)ayat 143).
Pada ayat lain diterangkan: “ Dan Kami telah memanggilnya dari sebelah kanan gunung Thursina dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami di waktu dia (munajat) kepada Kami”. (QS.19: 52).
“Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhan-ku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku”.Qs.18:109.
Dalam surat Lugman disebutkan pula: “Dan seandainya pohon-pohon dibumi menjadi pena dan laut menjadi tinta, ditambah kepadanya tujuh lautan lagi sesudah keringnya, niscaya tidak akan habis-habisnya kalimat Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS.31: 27).
Kita menyakini kalimat-kalimat Allah SWT adalah kalimat yang paling benar dan yang paling adil dalam kebijaksaan serta yang terbaik dari segala pembicaraan. Allah mengatakan dalam Al Qur’an: “Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu sebagai kalimat yang benar dan adil”. (Qs 6:115).
“Dan siapakah yang lebih benar perkataannya selain Allah”. (QS.An Nisa’ (4) ayat 87).
Kita menpercayai bahwa Allah Azza Wa Jalla tinggi dari segala makhluk, baik zat-Nya maupun sifat-Nya, sebagaimana firman-Nya: “Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (QS.2:255)
Dan firman-Nya: “Dan Dia-lah yang Berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. Dan Dia-lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al An’am (6) ayat 18)
Dan kita meyakini: “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang Menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam (istiwa’) di atas ‘Arsy untuk mengatur segala urusan”. (QS.Yunus(10) ayat 3).
Istiwa’ Allah di atas ‘arsy adalah bersemayam di atas ‘arsy sesuai dengan kebesaran dan keagungan-Nya. Tidak seorang pun mengetahui bagaimana caranya bersemayam kecuali Dia (Allah SWT). Qs.As Sajdah (32): 4
Kita meyakini bahwa Allah SWT senantiasa bersama hamba-Nya. Dia bersemayam di atas ‘Arsy mengetahui keadaan hamba-hamba-Nya dan mendengar serta mengetahui segala perkataan dan perbuatan hamba-Nya. Dan Allah mengatur segala urusan mereka, memberi rezki bagi yang fakir, melaksanakan apa yang sulit, memberi kekuasaan kepada siapa yang di kehendaki-Nya, mencabut kekuasaan dari siapa Dia kehendaki. Dia berikan kemuliaan kepada siapa yang Dia ingini dan menimpakan kehinaan kepada siapa yang Dia ingini. Ditangan-Nyalah segala yang baik dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.
Demikian Allah SWT, bersama hamba-Nya dalam segala keadaan dan Dia bersemayam di atas ‘Arsy Nya dengan sebenarnya, sebagaimana hak yang patut dan layak bagi kebesaran Allah. Firman-Nya dalan Al Qur’an: “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. Asy Syura (42) ayat 11).
Kita mempercayai apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. bahwa Allah turun setiap sepertiga terakhir tiap malam ke langit bumi dan mengatakan: “Siapa yang menyeru Ku akan Aku perkenankan, dan siapa yang meminta kepada Ku akan Aku kabulkan permintaannya. Dan siapa yang meminta ampun kepada-Ku akan Aku ampunkan segala kesalahannya”.
Kita meyakini bahwa Allah SWT akan datang pada hari kiamat yang akan menghukum hamba-Nya, sebagaimana dikatakan dalam Al Qur’an: “Janganlah berbuat demikian. Apabila bumi digoncangkan berturut-turut dan datanglah Tuhanmu, sedang malaikat berbaris-baris. Dan pada hari itu diperlihatkan neraka jahanam dan pada hari itu ingatlah manusia akan tetapi tidak berguna lagi peringatan baginya”. QS.Al Fajr (89) ayat 21-23.
Maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.QS.Lugman (31) : 12
Janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. QS. Luqman (31) ayat 13.
Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui Qs.Luqman (31) ayat 16.
Yang dimaksud dengan Allah Maha Halus ialah: Ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu bagaimanapun kecilnya.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membaggakan diri. QS.31:18.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.QS.31:23.
Sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.Qs.31:26.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. QS.31:27.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. QS.31:28.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. QS.31:29.
Sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.Qs.31:30.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. QS.31:34.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. QS.29:6. Keterangan yang memerlukan itu manusia, bukan Allah.
Iman kepada Allah SWT dan Asma’ serta sifat-Nya akan bermanfaat: “Menanamkan rasa cinta dan penghormatan hamba kepada Khaliqnya (Allah), yang keduanya memberikan keharusan untuk mengerjakan segala perintah Allah dan menjahui semua (segala) larangan-Nya. Dan dengan mengerjakan perintah Allah serta meninggalkan larangan-Nya akan tercipta suatu kebahagian yang sempurna dalam hidup di dunia dan di akhirat kelak, baik bagi diri pribadi maupun bagi masyarakat”.
Firman Allah SWT: “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (QS.27: 97).
Beriman kepada Allah SWT adalah percaya bahwa di-dunia ini tidak ada Tuhan selain Allah SWT dengan demikian selain Allah adalah bukan tuhan, tetapi makhluk dan setiap makhluk adalah Allah yang menciptakan-Nya dari tidak ada, menjadi ada. Tentang konsep ketuhanan, Allah telah menerangkan lewat firman-Nya yaitu QS.Surat Al Ikhlas :
Katakanlah: “Dia adalah Allah Yang Maha Esa, Allah adalah tempat bergantungnya segala sesuatu, Dia (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seseorangpun yang setara dengan Dia (Allah)”.
Al Qur’an, surat Ali Imran, surat ke 3 ayat No. 18 :
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Qs.Ali Imran (3): 18
Al Qur’an, Surat Al A’Raaf, surat ke 7 ayat No. 54 :
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. Qs.Al A’Raaf (7):54
JANJI DAN ANCAMAN ALLAH SWT KEPADA HAMBANYA
Al Qur’an, Surat Al Maa-idah, surat ke 5 ayat No. 66t:
[5.66] Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil dan (Al Qur'an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka. Di antara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka. (Mereka disini adalah hamba Allah yaitu manusia).
Al Qur’an, Surat Al A’Raaf, surat ke 7 ayat No.96 :
[7.96] Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
[7.97] Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur?
[7.98] Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?
[7.99] Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.
[7.100] Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)? [7.101] Negeri-negeri (yang telah Kami binasakan) itu, Kami ceritakan sebagian dari berita-beritanya kepadamu. Dan sungguh telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, maka mereka (juga) tidak beriman kepada apa yang dahulunya mereka telah mendustakannya. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang kafir.[7.102] Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sesungguhnya Kami mendapati kebanyakan mereka orang-orang yang fasik.
Demikian yang bisa saya sampaikan. Saya hanya sebatas menyampaikan beberapa ayat-ayat Al Qur’an dan Hadits shahih yang baru saya ketahui. Petunjuk dan hidayah hak mutlak milik Allah SWT. Saya berharap semoga artikel ini bermanfaat bagi yang membaca dan yang mengamalkannya. Kesempurnaan dan benar adalah milik Allah, salah milik saya semoga Allah mengampuni saya, apabila saya berbuat salah yang tidak saya sengaja. Saya semata-mata hanya sebatas mencari ridho Allah.
Artikel ini jauh dari kesempunaan, untuk mendekati kesempurnaan artikel ini maka saya penulis mohon kritik dan saran dari para pembaca, untuk memperbaiki artikel ini, tetapi bukan untuk bahan perdebatan.
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin. Billahi taufik wal hidayah. Wassalamu ‘alaikum warah matullahi wabarokaatuh. Sukarman.
C a t a t a n :
Takwa, ialah memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengerjakan segala perintah-Nya, dan menjauhi, meninggalkan segala larangan-Nya, tidak cukup diartikan dengan takut saja; dengan ikhlas menta’ati, mematuhi ajaran Allah dan Rasul-Nya, sebagai aplikasi dari Iman.
Ghoib, yang ghoib ialah, sesuatu yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera. Percaya kepada yang ghoib yaitu meng I’tikadkan adanya sesuatu “Yang maujud” yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti adanya: “Allah, Malaikat, Wahyu, Takdir, Ruh atau jiwa, Jin, Setan, Iblis, Alam Qubur (Barzah), Hari Kiamat, Hari Kebangkitan, Yaumul Hisab, Surga dan Neraka.
Sumber bacaan:
(1)-“Al Qur’an dan Terjemahnya” Cetakan Mujamma’ Al Malik Fahd Li Thiba’ At Al Mush-haf Asy Syarif” , Medinah Munawarah PO.Box.6262 Kerajaan Saudi Arabia.
2-Hadits Shahih Imam Muslim (HSM); Imam Bukhari.
3-Kajian Al Qur’an dan Hadits shahih oleh Ustd.Dr.M.Nasim MA.; Ustd.Marzaini.
4-Study Islam Intensive (SII ke 6) pimpinan DR.M.Nasim MA.
5-Klasifikasi kandungan Al Qur’an oleh Choiruddin Hudhori SP.
6-Al Arba’in fii Ushuliddin, karya Imam Al Ghazali, diterjemahkan oleh Zaid Husein Alhamid.
***
sumber :
mailis syiar-islam@yahoogroups.com
No Response to "BERIMAN KEPADA ALLAH AZZA WA JALLA"
Posting Komentar