Amah Hadis (45 th), Madasari, 021
Kaluhur Kahandap 2X
Karena tidak sempat menyelamatkan diri ke bukit yang ada di belakang rumah, Aku akhirnya pegangan yang kuat di tiang pendopo depan rumahku, sambil membawa cucuku yang masih kecil yang masih kugendong.
Di sana aku naik turun mengikuti irama gelombang. Kaluhur kahandak, kaluhur kahandap. Terus begitu sampai airnya surut. Alhamdulillah aku dan cucuku selamat kalaupun selama pegangan di tiang pendopo itu kami berkali-kali terbentur-bentur berbagai macam barang dari yang keras sampai yang lunak, tetapi kami tetap eling dan tenang dalam menghadapinya.
Setelah pasangnya surut, maka kami langsung lari menuju ke Pasir Benda untuk bergabung dengan warga lainnya yang sudah di sana duluan. Di sana kami semalaman dan tetap berjaga-jaga dari kemungkinan tsunami susulan. Dan benar juga ternyata, semalam itu terjadi lagi tsunami susulan sebanyak dua kali, yaitu sekitar jam 23.00 WIB dan jam 01.00 WIB dini hari.
Besok harinya kami berduyun-duyun mengungsi ke balai Desa Masawah dengan kendaraan yang sudah disediakan oleh para relawan tetangga desa dan juga pemerintahan desa. Di sana kami bergabung dengan para pengungsi lain dari kampung kami dan dari tetangga desa, seperti Kentrung, Cidadap, dan Logodor (Desa Legok Jawa).
No Response to "Amah Hadis (45 th), Madasari, 021"
Posting Komentar