Atang (37 th), Madasari, 024
Tas Ngala Parab
Waktu itu, aku bareng Mang Nyaman baru saja ngala parab ti kaler. Jog di deukeut Pasir Sakola. Di sana air setinggi udel. Kami ngoyor menuju ke arah kidul, sambil gogorowokan. Persis di perempatan sakola, aku ketemu dengan Mang Emen yang sedang kebingungan.
“Mang, ningali pamajikan kami teu ?” tanyaku ke Mang Emen.
“Tuh di Celing” jawab Mang Emen. Mang Emen menjelaskan bahwa ketika dia sedang ngala bonsai katanya melihat isteriku di Celing.
Setelah mendengar berita itu, maka aku langsung membuang parab yang sedang saya panggul. Kemudian lari ke kulon menuju ke Celing ngaburu pamajikan.
Sesampainya di Celing, aku baru bertemu dengan anak dan isteriku. Aku langsung bersyukur kepada Alloh karena keluargaku diselamatkan semua. Setelah bertemu dengan keluargaku, maka aku tilik rumah dan membawa apa-apa yang kira-kira masih bisa diselamatkan. Setelah itu, maka kami mengungsi ke Balai Desa Masawah bersama-sama dengan pengungsi lainnya.
No Response to "Atang (37 th), Madasari, 024"
Posting Komentar